Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Krisis Ukraina vs Rusia: Ancaman Perang Dunia III?

28 Desember 2021   21:08 Diperbarui: 14 Februari 2022   16:21 4797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gambar peta negara-negara anggota NATO (The Economist)
Gambar peta negara-negara anggota NATO (The Economist)

Negara-negara Eropa mengapit Rusia di satu sisi, dan di sisi lain, Jepang juga merupakan mitra utama NATO, Bahkan, Jepang adalah bagian dari G7 dan aliansi QUAD juga.

Rusia juga punya perbatasan yang panjang dengan Finlandia. Meskipun Finlandia bukan anggota aktif NATO, tetapi telah menjadi kontributor operasi yang dipimpin NATO.

Dan lihatlah Ukraina di peta tersebut. Ukraina berbagi perbatasan panjang dengan Rusia. Jika Ukraina menjadi bagian dari musuh Rusia juga, Rusia jelas akan tertekan, karena dikelilingi oleh semua pihak.

Hubungan Ukraina dan NATO

Hal di atas bukan sekedar situasi hipotetis. Pada tahun 1997, Komisi NATO-Ukraina dibentuk, sehingga Ukraina dan NATO bermitra satu sama lain.

Sekitar 10 tahun kemudian, pada tahun 2008, Ukraina ingin meresmikan persahabatannya dengan negara-negara NATO. Saat itu KTT NATO sedang berlangsung, dan Ukraina menyatakan ingin menjadi bagian dari NATO.

Seiring dengan Ukraina, Georgia memiliki keinginan serupa. Negara-negara NATO lainnya senang dengan ini. Mereka setuju untuk menjadikan Ukraina bagian dari mereka. Tetapi prosedur yang tepat harus diikuti. Ukraina dan Georgia diminta untuk mengerjakan Rencana Aksi Keanggotaan mereka, untuk mendapatkan keanggotaan NATO.

Pada tahun 2017, Parlemen Ukraina bahkan menerbitkan Undang-undang yang menyatakan bahwa mendapatkan keanggotaan NATO adalah tujuan utama Ukraina demi Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Ukraina.

Rusia Mengancam Ukraina

Beberapa hari yang lalu, tepatnya 16 Desember 2021, ada pertemuan antara Presiden Ukraina dan Kepala NATO, di Brussel. Di sana, Ukraina menegaskan kembali komitmennya untuk akhirnya bergabung dengan NATO. Terlepas dari keberatan Rusia.

Seperti yang bisa kita tebak, jelas, Rusia sangat menentangnya. Putin melakukan pertemuan video dengan Presiden AS Joe Biden, pada 13 Desember, berbicara dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson; pada 14 Desember melakukan panggilan telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Finlandia. Dalam semua kesempatan itu, Putin mengajukan tuntutan kepada semuanya, untuk menjamin bahwa Ukraina tidak akan menjadi bagian dari NATO.

Bagaimana reaksi NATO, apakah NATO setuju? Tidak sama sekali. NATO mengatakan bahwa Ukraina adalah negara berdaulat yang merdeka. Ukraina bebas mengambil keputusan sendiri, apakah ingin menjadi bagian dari NATO atau tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun