Ketidakpercayaan kepada pemerintah dan aparat, serta adu domba antar elemen, terus digaungkan tanpa henti. Didukung oleh gerakan ekstrimis dan radikal. Aura kebencian dan kemarahan menggayut di langit Indonesia.
Pola ini merupakan copy paste dari kejadian di Libya dan Suriah. Dua negara dimana konflik berdarah dengan intervensi USA dan asing menghancurkan tiap jengkal tanahnya.
Ketika Perang Suriah sudah memasuki halaman akhir dan tutup buku tinggal menghitung hari, para jihadis impor yang lari dari serbuan Pasukan pemerintah Suriah membutuhkan tempat untuk hidup.
Indonesia-lah sasarannya.
Jihadis asing itu kehilangan medan tempur dan sedang mencari ladang perang baru, didukung kekuatan negara adi daya.
Dan, Indonesia-lah sasarannya.
Karena itulah hoax pemecah belah bangsa, copy paste dari Suriah merajalela di Indonesia. Tidak kurang putra Ramadhan Al-Buthi, Taufiq Ramadhan Al-Buthi, berkunjung ke Indonesia untuk memperingatkan itu.
Apakah dialog bersama Dr. Taufik Said Ramadhan Al-Buthi ini viral di media sosial Indonesia?
Demikian juga ulama-ulama Suriah lain, mufti Suriah, datang ke Indonesia berbagi kepedihan, supaya kita jangan mengalami seperti yang mereka alami.
Ulama Indonesia seperti mendiang K.H Hasyim Muzadi pun tidak kurang memperingatkan.
Tidak bisakah kita mengambil pelajaran?