Ustad itu sakit jiwa parah ketika dia meyakini kiamat sudah di depan mata kita dan perang adalah jawaban bagi segala persoalan dunia. Padahal Rasulullah SAW saja yang lebih mengetahui segala hal, tidak pernah mengatakan tahu kapan kiamat akan terjadi.
Waktu berlalu, ketika kalender menunjukkan penanggalan akhir tahun 2018, ramalan kemenangan pasukan pemberontak suriah dari sang Ustad dengan ayat suci dan haditsnya ternyata tidak terwujud. Pasukan pemerintahan sah yang didukung rakyat dalam pemilu Suriah memenangkan perang. Bahkan USA secara resmi menarik pasukannya dari Suriah.
Link berita:Â theguardian.com | republika.co.id
Dua batalion S-400 triumph berkekuatan 4 Battery yang dikirim Russia menjadi kunci kemenangan pasukan Presiden Bassar Al-Assad. Daya gentar S-400 berhasil mencegah USA menerbangkan pesawatnya di langit Suriah, seperti saat mereka mengintervensi perang Libya. Membuat penentuan Perang Suriah terjadi di darat.
Link-nya: bbc.com | republika.co.id | jejaktapak.com
Dia sudah tidak lagi berbicara tentang Perang Suriah. Sebagai gantinya, sang ustad hilir mudik menebar benih  perpecahan negara kita melalui ceramahnya
Mungkin sebagian dari kita yang ingatannya pendek sudah melupakan kata-katanya, saya tidak lupa. Sejak awal sang ustad sedang berusaha mengimpor konflik dan perang suriah ke Indonesia. Pola ceramahnya sama persis seperti saat dia memprovokasi saat Perang Suriah.
Tapi, bagi saya ustad itu hanya minion. Meskipun diklaim memiliki jutaan jamaah, dia hanya kecoak kecil. Aktor panggung yang sebetulnya hanya dimanfaatkan oleh kekuatan besar yang bergerak di balik layar konflik.
Jokowi salah sewaktu dalam debat capres mengatakan bahwa  dalam 20 tahun ke depan tdk ada ancaman militer ke Indonesia.
Dari tanda-tanda yang terlihat, USA sedang bersiap menyerang Indonesia. Sebelum serah terima Freeport Indonesia ke Inalum pada tahun 2021 nanti. Dan mereka akan melakukan segala cara.