Mohon tunggu...
Moh DavidBahtiar
Moh DavidBahtiar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

bio tidak penting, yang penting sholat

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Menyelami kedalaman makna Laut Bercerita: Resensi Novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori

15 Desember 2024   09:03 Diperbarui: 15 Desember 2024   09:30 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendiam dan bijak. “Mungkin karena Sunu juga jarang berbicara maka kami bisa bersahabat tanpa banyak cingcong.” “Sunu mempunyai julukan si Bos Bijak.”

10. Bram

Suka membaca dan penuh strategi. “Barulah aku menyadari bahwa Bram sebetulnya bukan hanya kutubuku..” “Tetapi ternyata dia seorang yang penuh strategi dan penuh ledakan. Dia tahu kapan harus menyimpan tenaga dan kapan bersiasat dan bergerak.”

11. Bapak

Pemberani. “Bapak hanya mengatakan mereka semua kawan-kawan kita yang yang sudah menjalani hukuman, itu pun tanpa pengadilan. Sama seperti kita semua, mereka perlu bekerja mencari nafkah.” Aku molotot. Waduh. Bapak! “Di depan pemimpin redaksi lain, pak?” tanya Asmara. “Iyo...” Bapak tertawa terkekeh kekeh. “Bapak suka sok pahlawan.”

12. Ibu

Tegas dan Penyayang.“Sedangkan Asmara memperoleh kecantikan, kelincahan, dan ketegasan Ibu.”

13. Bu Sumantri

Rasional dan penolong. “Ternyata Sang Ibu lebih rasional seperti tak punya waktu untuk sentimental.”

14. Pak Subroto

Tenang. “Kata Pak Subroto mengingatkan. Dia tenang meskipun wajahnya was-was.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun