Alur yang disuguhkan dalam novel ini berjalan lamban sehingga terkadang membuat pembaca merasa mudah bosan. Alur cerita yang diguna cerita yang digunakan juga ialah alur campuran atau maju mundur. Apabila para pembaca yang belum terbiasa dengan alur tersebut, akan cenderung kesulitan atau bingung. Hal itu karena dibutuhkannya sikap fokus dan pemahaman secara seksama supaya dapat mengikuti alur cerita dengan baik. Novel laut bercerita memiliki ending yang menggantung sehingga membuat penasaran pembaca tentang kelanjutan kisahnya.
UNSUR INTRINSIK
Tema
Novel ini mengangkat tema kekeluargaan, rasa kehilangan, percintaan, dan persahabatan yang kuat.
Tokoh dan Penokohan
1. Biru Laut
Biru Laut merupakan seorang aktivis yang berkarakter tenang, pemalu, pantang menyerah, dan teguh pendirian. Tokoh Biru Laut digambarkan sebagai seorang yang suka memasak dan sangat menggeluti bidang sastra, terbukti dengan karya-karya sastra Inggris yang sudah ia terjemahkan, namun bukan hanya itu, ia juga suka menulis. “Gerakan mahasiwa Ginatra sudah dideklarasikan secara serentak di beberapa kota. Kaki rasanya gatal jika kami hanya berdiskusi sepanjang abad tanpa melakukan Tindakan apapun.”
2. Asmara Jati
Merupakan adik Biru Laut yang memiliki kepribadian pintar dan pemberani. Asmara merupakan gadis yang pragmatis, dia sangat cerdas dan berbakat dalam dunia sains. “Sementara itu keluarga besar Bapak dan Ibu di Solo sudah bisa melihat bagaimana Asmara terdiri atas ‘otak’ dan ‘nyali’”
3. Anjani
Anjani merupakan merupakan kekasih Laut dengan sifat yang selalu optimis. Anjani memiliki memiliki keahlian dalam melukis. “Ya, ya. Aku tahu. Tapi tidak berarti mereka mati. Anjani bersikeras.”