Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Kunjungi pula artikel saya di: (1) Kumpulan artikel ilmiah Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=aEd4_5kAAAAJ&hl=id (2) ResearchGate: https://www.researchgate.net/profile/Henderikus-Dasrimin (3)Blog Pendidikan: https://pedagogi-andragogi-pendidikan.blogspot.com/ (4) The Columnist: https://thecolumnist.id/penulis/dasrimin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Upaya Menuju Desentralisasi Pendidikan, Belajar dari Kasus Sri Lanka

14 September 2022   10:59 Diperbarui: 26 September 2022   11:18 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Sekolah yang terletak di Desa Sebelei, Makian Barat, Pulau Makian, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, ini memiliki akses yang sulit karena selama berpuluh-puluh tahun pembangunan di wilayah tersebut tidak optimal. (Foto: PRADIPTA PANDU MUSTIKA via KOMPAS.ID)

Ilustrasi pelajar di Sri Lanka (Sumber: SERVE Sri Lanka)
Ilustrasi pelajar di Sri Lanka (Sumber: SERVE Sri Lanka)

Desentralisasi yang baru membutuhkan administrator tambahan dengan keahlian di bidang manajemen seperti perencanaan, keuangan, dan pengawasan kurikulum (Kulasena, 1989; Perera, 1989).

Pada tahun 1987, dewan provinsi dan pemerintahan provinsi membentuk otonomi lebih kepada provinsi dalam mengurus pendidikan. Dibentuklah Direktur Pendidikan Provinsi dan Sekretaris Pendidikan Provinsi. 

Direktur Provinsi diberi tanggung jawab untuk merencanakan, melaksanakan, mengelola, dan mengarahkan program pendidikan di provinsi. 

Kementerian nasional mengatur sebagian besar urusan di sekolah-sekolah negeri, termasuk pembangunan dan pemeliharaan gedung pendidikan, perpustakaan, taman bermain, furnitur, alat peraga, dan materi audio-visual; di sekolah lain, fungsi yang sama ditangani oleh kementerian provinsi. 

Sejumlah Kantor Divisi Pendidikan dikelompokkan bersama dan membentuk "zona". Direktur Zona bertanggung jawab atas pelaksanaan program peningkatan kualitas.

Langkah ini menimbulkan beberapa kesulitan bagi penyelenggara pendidikan. Direktur Wilayah berada di bawah kendali ganda oleh kementerian pendidikan provinsi dan departemen pendidikan provinsi. 

Kegagalan untuk secara jelas mendefinisikan peran dari administrator kunci, seperti sekretaris provinsi dan direktur provinsi (National Education Commission Reprots, 1992), juga banyak hal lainnya. 

Silva, et. al. (1993) mencatat bahwa kementerian provinsi dan departemen provinsi secara bersamaan memulai pemindahan beberapa guru yang sama. 

Perebutan kekuasaan antara kementerian pusat dan kementerian provinsi juga terjadi. Beberapa kementerian provinsi mengeluh bahwa kementerian nasional mencampuri pekerjaan mereka." (Pereraand Palihakkara, 1997, hlm. 270).

Penyebap Gagalnya Desentralisasi

Meskipun pemerintah Sri Lanka mengambil beberapa langkah penting menuju desentralisasi administrasi pendidikan untuk meningkatkan efisiensi operasional, tetapi pengaruhnya sangat kecil. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun