Hal ini terjadi karena public speaking memnuntut seseorang untuk membuat hipoteseis dan memperkirakan informasi apa yang layak dan bisa diterima, selain itu juga harus memepertimbangkan cara penyampaianya, bagaimana pembawaan dan gaya dalam menyampaikanya.
 Kemampuan ini juga menuntut seseorang untuk memanajemen waktu dalam menyampaikan informasi misalnya berapa menit untuk pembuka, inti, ice breaking, dan penututp, juga manajemen materi dan porsi yang akan dibiawakan. Oleh karena itu, public speaking bukan hanya tentang berbicara, tetapi juga keterampilan strategis yang mendukung kesuksesan pribadi dan profesional.
Bahasa, Usia, dan Komunikasi
Bahasa merupakan alat dalam komunikasi. Dardjowidjoyo (Dalam Mailani dkk., 2022) menjelaskan bahwa kemampuan berbahasa adalah salah satu ciri khusus yang dimiliki manusia. Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang didapatkan manusia sejak dia lahir.Â
Dia juga berpendapat bahwa bahasa merupakan salah satu alat komunikasi paling baik dan paling efektif  yang dimiliki dan digunakan oleh manusia untuk menyampaikan pesan, gagasan, keinginan, ataupun kebutuhan mereka.
 Dengan demikian salah satu faktor yang mempengaruhi baik atau tidaknya seseorang dalam berkomunikasi yaitu dari kemampuan penggunaan bahasanya. Dalam berbahasa juga harus memperhatikan kesantunan dan kesopanan. Ketika kualitas berbahasa seseorang itu baik maka akan memperbesar kemungkinanan seseorang tersebut dapat berkomunikasi dengan baik dan benar pula.Â
Dengan demikian akan berpengaruh pada keterampilan berkomunikasi seseorang yang kita sebut dengan public speaking. Tetunya ada beberapa faktor yang berpengaruh dan mendukung kemampuan seseorang dalam berbahasa. Salah satunya yaitu ketepatan waktu atau usia dalam mengajarkan bahasa tersebut.
Masa emas (golden age) merupakan masa puncak tumbuh kembang anak. Salah satunya adalah bahasa dan perkembangan bahasa. Pada masa perkembangan ini anak akan berperilaku sangat aktif seperti berceloteh, menirukan suara-suara yang dia dengar, menirukan gerakan atau perilaku orang lain, menggabung-gabungkan kata meski belum membentuk makna, dll. Rijkiyani et al. (2022) menyatakan bahwa anak di usia golden age ini mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang sangat cepat.
 Dwwi (Dalam Rijkiyani, 2022) menyebutkan bahwa masa keemasan ini merupakan julukan karena pada masa itu lebih dari 100 milyar sel otak baik utuk dirangsang sehingga kapabilitas seorang anak bisa meningkat secara maksimal.Â
Pada masa ini, semua kapabilitas yang ada pada anak tidak bisa terulang. Oleh karena itu, waktu ini dinamakan waktu yang menentukan masa selanjutnya. Masa ini merupakan salah satu kesempatan guna mempercepat pertumbuhan dan perkembanagan anak terutama potensi anak (Izzatul Azizah & Asyifa Robiatul Adawiyah, 2020).Â
Perkembangan otak anak  pada masa emas sangatlah pesat. Sekitar 80% otak anak berkembang antara usia 0-6 tahun. Pada usia ini, perkataan dan tindakan orang terdekat, khususnya orang tua, menjadi dasar pembentukan perilaku, temperamen, dan kemampuan intelektual anak (Izzatul Azizah & Asyifa Robiatul Adawiyah, 2020).Â