Hal ini tidak hanya membantu dalam menyampaikan pesan, tetapi juga dalam membangun rasa percaya diri. Dari kemampuan ini seseorang bisa memjadi senter atau pusat perhatian orang lain. Kemampuan ini memberikan kemudahan bagi seseorang untuk wawancara, presentasi, dan mendukung karirnya.Â
Dengan kemampuan itu pula seseorang memungkinkan bisa mendapat perhatian lebih dari berbagai pihak termasuk pihak pihak penting. Dengan demikian relasi pun akan terjalin.
Meski kemampuan ini sangat penting, masih banyak orang dewasa yang tidak menguasai public speaking. Sebagian dari mereka percaya bahwa keterampilan public speaking merupakan bakat yang hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu. Namun Sebenarnya keterampilan ini bisa dipelajari.Â
Orang orang dewasa yang mengatakan bahwa public speaking adalah bakat spesial itu karena mungkin mereka sudah mempelajari skill ini, tapi belum berhasil dengan sempurna. Hal ini tidak sepenuhnya dipengaurhi oleh bakat keterampilan berbahasa. Namun juga dipengaruhi oleh faktor lain salah satunya yaitu usia.
Usia dewasa memang susah untuk menerima materi pembelajaran. Hal ini juga dikarenakan banyak hal seperti gengsi, merasa sudah bisa, merasa tidak perlu belajar, melambatnya proses perkembangan dan terkadang meeka sok tahu dengan membuat teori sendiri.Â
Dengan demikian  munculah stigma bahwa aorang yang mempunyai keterampilan public speaking adalah orang yang istimewa, bijak, berpendidikan, dan menjadi pusat perhatian, padahal sebenarnya semua orang bisa mempunyai kemampuan public speaking yang baik jika mau belajar dan mencoba. Pembelajaran tersebut akan lebih maksimal jika dilakukan pada waktu dan usia yang tepat
Public speaking juga berhubungan dengan bagaimana memikat perhatian seseorang lewat pesan, kata, dan nada yang disampaikan. Dengan demikian kita harus melihat siapa audien yang ada. Pemilihan diksi sangat penting karena tidak semua orang mengetahui kosakata yang dikatakan. Selain diksi dalam public speaking juga harus memperhatikan rima dan irama.Â
Rima dan irama adalah aspek bunyi yang perannya sangat mendukung seseorang dalam public speaking. Rima dan irama ini biasanya digunakan pada puisi, tetapi tidak menutup kemungkinan bisa digunakan dalam berkomunikasi sehari hari ataupun dalam public speaking.Â
Oleh karena itu tentunya ada rasa penasaran yang timbul, seperti apakah benar adanya keterkaitan antara usia dan pengenalan rima maupun irama terhadap kemampuan public speaking? Bagaimana bisa usa berpengaruh pada proses belajar public speaking? Bagaimana pengaruh rima dan irama dalam public speaking?
Oleh karena itu untuk mengetahui hal tersebut artikel ini ditulis melalui pendekatan kualitatif dengan mengumpulkan data dan disusun dikaji memlui study literatur.
 Penyusunan afrtikel ini melibatkan pencarian data, pengkajian, pengulasan terori dari berbagai sumber pustaka seperti jurnal, buku, dokumen-dokumen, dan artikel ilmiah yang telah diterbitkan dengan fokus utama untuk mendeskripsikan dan mencari keterkaitan pengaruh rima, irama, dan usia yang tepat untuk belajar public speaking.