"Auramu kudu dibuka biar daya tariknya lebih kliatan, kita minta tolong sama Mbah Mintardi."
"Mbah Mintardi itu dukun?"
"Orang pintar, dia ahlinya melancarkan jodoh seret."
"Dosa loh, Mak."
"Gosah riweh! Buruan mandi mumpung bapakmu baru ada acara di tambak."
Juleha hanya menuruti perintah emak untuk menghindari pertikaian sengit. Dia terus berdoa agar diampuni segala khilaf.
Jalan menuju rumah Mbah Mintardi ternyata sangat sepi. Bahkan, harus melewati hutan kecil yang seram. GPS pun tidak dapat bekerja dengan baik karena sinyal di luar jangkauan area.
"Belum juga zuhur kok gelap gini ya, Ha?"
"Kesasar ke desa demit kali."
"Jaga mulutmu!" Emak menoyor kepala Juleha. "Doa yang bagus, napa?"
"Doa yang bagus ... niat kita aja udah salah, Mak. Pantaslah kalau Gusti Allah nyasarin kita."