Peleburan antara kemenristek dan Direktorat Jenderal Pendidikan tinggi harus dijadikan pelajaran. Buktinya, di periode kedua ini, pendidikan tinggi dikembalikan lagi pada kemendikbud.
Peleburan ini sejatinya hanya memberikan jalan dalam terbentuknya kementerian baru, yaitu Kementerian Investasi. Karena berdasarkan UU Kementerian Negara, jumlah kementerian tidak boleh lebih dari 34.
Tentunya menarik siapa menteri yang akan dipilih oleh Jokowi. Untuk posisi ini jelas mengerucut pada dua nama. Bambang Brodjonegoro dan Nadiem Makarim.Â
Bambang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi. Sedangkan Nadien menjabat sebagai Mendikbud.
Beberapa kalangan ada yang setuju dengan Bambang di sisi lain ada yang setuju dengan Nadiem. Meskipun tersiar kabar Nadiem lolos dari rehsuffle. Lalu ke mana Bambang Brojonegoro setelah reshuffle?Â
Apakah akan mengisi posisi penting selain di kementerian, tidak ada yang tahu. Semuanya ada di tangan Jokowi yang mempunyai hak penuh dalam merombak kabinet.Â
Jika reshuffle jilid I kemarin sejatinya untuk menambal dan meningkatkan kinerja kementerian. Untuk reshuffle kabinet kali ini jelas karena perubahan nomenklatur dalam tubuh kementerian. Perubahan maupun penggabungan kementerian akan berdampak juga pada susunan organisasi dalam kementerian.