"Nah, itu kamu berkata-kata" jawabku, disambut dengan gelak tawa.
Jawaban tak jauh berbeda dari si perempuan muda.
"Aku senang banget mas, apalagi tadi aku keliling kampung bersih dan tertata rapi. Sungguh suasana yang mendamaikan hati."
Tak dapat kupungkiri aku juga sangat senang, memang kampung halamanku rasanya layak dikunjungi dengan segala keunikan yang sangat menarik.
Tiba giliran Mam. Sejenak beliau menghela nafasnya.
"Aku sih sudah biasa dengan pemandangan seperti ini. Maklum saya ini kan juga orang daerah Jawa, hee..."
Tapi justru kami serius ingin mendengar. Kayaknya lain nih!
"Ada yang membuatku terkesan." Lanjut mam.
 "Kitab Suci!."
"Kitab Suci itu ada di Gubuk[1]."
"Modelnya udah lusuh. Kertasnya menjorok ke depan, tidak lagi rata. Itu luar biasa." Keadaan itu menjelaskan bahwa Alkitab itu sering di baca." Jelasnya.