Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Napak Tilas Penyaliban Yesus pada Kasus Ahok

11 Mei 2017   22:07 Diperbarui: 12 Mei 2017   17:05 3131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber: Face Book Daniel Mananta)

Jika memang ia harus menanggung penderitaan dalam bentuk harus dipenjara, maka Ahok pun akan menerimanya, karena ia yakin itu juga merupakan bagian dari rancangan Tuhan demi kebaikan dirinya sendiri, kebaikan DKI Jakarta, dan kebaikan NKRI.

Tuhan yang maha besar dan maha mengetahui pasti punya rancanganNya sendiri yang tidak dipahami manusia sampai pada waktunya tiba. Karena Tuhan-lah yang paling tahu apa yang terbaik bagi Ahok, bagi kita, bagi DKI Jakarta, dan bagi NKRI.

Kehendak Tuhan: Jalan terbaik untuk saat ini adalah Ahok memang harus dipenjara. Itu baru merupakan permulaan dari rancangan besar Tuhan, karena untuk selanjutnya akan terjadi peristiwa-peristiwa yang tak kita ketahui sebelumnya, sampai tiba waktunya Tuhan menunjukkanKebesaranNya.

Setelah menanggung “cawan penderitaannya” itu, “disalib” (dipenjara), pada akhirnya seperti Yesus yang pada hari ketiga bangkit pula di antara orang mati membawa kemuliaanNya bagi seluruh umat manusia di seluruh dunia; setelah dipenjara, Ahok pun akan “bangkit kembali”, lebih powefulldalam suatu hal yang masih merupakan rahasia Tuhan.

Firasat Ahok

Pada hari itu juga (sehari sebelum dia dipenjara), ada satu momen yang terjadi di Balai Kota, yang ternyata merupakan sinyal firasat Ahok bahwa hari itu adalah hari terakhir dia sebagai Gubernur DKI Jakarta aktif, hari terakhir dia di Balai Kota bersama rakyat yang dicintai dan yang dilayaninya, karena besoknya ia akan masuk penjara.

Kisah itu diceritakan oleh staf Ahok, Arief Sitohang, yang biasanya bertugas mendokumentasikan kegiatan kedinasan Ahok.

"Jadi pagi itu dia minta difoto buat lukisan gubernur. Setelah itu kan makan siang, selesai makan siang dia kerja lagi lanjut disposisi," cerita Arief di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (10/5/2017).

Arief mengatakan, tidak ada hal yang berbeda dari aktivitas Ahok hari itu, Senin (10/5/2017). Ahok beraktivitas seperti hari-hari biasa. Tiba-tiba, Ahok spontan meminta kepada Arief untuk difoto kembali.

"Tiba-tiba dia minta difoto. 'Ayo sekarang saja difotonya. Mumpung masih bisa pakai pakaian ini. Besok-besok enggak bakalan bisa lagi'," ujar Arief.

Saat Ahok mengucapkan hal itu, kata Arief, wajahnya masih tersenyum seperti biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun