Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Napak Tilas Penyaliban Yesus pada Kasus Ahok

11 Mei 2017   22:07 Diperbarui: 12 Mei 2017   17:05 3131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Djarot, sahabat sejati Ahok, yang tak kuasa menahan tangisnya saat ikut bernyanyi bersama konser rakyat pendukung Ahok di Balai Kota, yang dipimpin oleh Addie MS, 10 Mei 2017 (Tribunnews.com)

Lalu mereka beramai-ramai membawa Yesus ke Bukit Golgota untuk dieksekusi. Yesus dipaksa untuk memikul salibnya sendiri. Di tengah perjalanan menuju Bukti Golgota, karena Yesus tak kuat lagi memikul salib itu, ia dibantu oleh seorang Yahudi yang bernama Simon Kirene.

Di Bukit Golgota Yesus disalibkan bersama dua orang penyamun yang berada di sisi kanan dan kiriNya.

Sebelum mati di atas kayu salib, ada tujuh ucapan Yesus yang terkenal sebagaimana tertulis di Injil, yaitu:

“Ya Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan.” (Yesus meminta ampun kepada Allah untuk mereka yang mengfitnah, menangkap, menyiksa, menghukum, dan menyalibkanNya).

“Sesungguhnya, hari ini juga kamu akan bersama Aku di dalam Firdaus.” (Ucapan Yesus kepada seorang penyamun yang mengakui dosanya kepada Yesus).

“Ibu, inilah anakmu!” – “Inilah ibumu!” (Diucapkan kepada Maria, ibunya; dan kepada murid-murid yang menungguinya di bawah kaki salib).

“Allah-Ku, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Saat Ia mencapai puncak penderitaannya).

“Aku haus!” (Yesus meminta minum)

“Sudah selesai.” (Ucapan ini dimaksud bahwa nubuat tentangNya telah digenapiNya).

“Ya Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu.” (Setelah mengucapkan ini, Yesus pun mati).

Yesus mati di atas kayu salib, dan dikuburkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun