Persepsi dan perasaan menyebabkan orang untuk bereaksi terhadap situasi tersebut. Begitu banyak bentuk reaksi yang mungkin muncul pada tahap ini adalah berbagai argumentasi, tindakan agresif, atau bahkan munculnya niat baik yang menghasilkan penyelesaian masalah yang konstruktif.
- e. Conflict Resolution or Suppression
Â
Conflict resolution atau hasil suatu konflik dapat muncul dalam berbagai cara. Kedua belah pihak mungkin mencapai persetujuan yang mengakhiri konflik tersebut. Mereka bahkan mungkin mulai mengambil langkah-langkah untuk mencegah terulangnya konflik di masa yang akan datang. Tetapi terkadang terjadi pengacuan (suppression) dari konflik itu sendiri. Hal ini terjadi jika kedua belah pihak menghindari terjadintya reaksi yang keras, atau mencoba mengacuhkan begitu saja ketika terjadi perselisihan. Konflik juga dapat dikatakan selesai jika satu pihak berhasil mengalahkan pihak yang lain.
- f. Conflict Alternatif
Â
Ketika konflik terselesaikan, tetap ada perasaan yang tertinggal. Terkadang perasaan lega dan harmoni yang terjadi, seperti ketika kebijaksanaan baru yang dihasilkan dapat menjernihkan persoalan di antara kedua belah pihak dan dapat meminimasik konflik-konflik yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Tetapi jika yang tertinggal adalah perasaan tidak enak dan ketidakpuasan, hal ini dapat menjadi kondisi yang potensial untuk episode konflik yang selanjutnya. Pertanyaan kunci adalah apakah pihak-pihak yang terlibat lebih dapat bekerjasama, atau malah semakin jauh akibat terjadinya konflik.
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konflik antar lain sebagai berikut:
- Salah pengertian atau salah paham karena kegagalan komunikasi. Komunikasi yang gagal membuat isi berita atas pesan tidak lengkap dan tidak jelas, lengkap dan jelas tetapi tidak sampai pada si penerima dengan baik dan tepat pada waktunya, sampai dengan baik dan tepat pada waktunya tetapi tidak diterima dan ditangkap utuh.
Perbedaan tujuan karena perbedaan nilai hidup yang dipegang. Tindakan dan langkah-langkah yang diambil berbeda; cara penyampaian pendapat dan irama penyampaian berbeda; hal ini juga menyebabkan kurangnya kerjasama.
- Adanya persaingan yang tidak sehat.
- Tidak menaati aturan yang ada – adanya usaha untuk menguasai atau untuk merugikan orang lain dengan melakukan perlawanan, barangkali ingin menjatuhkan orang lain karena pendapatnya tidak di terima.
- Pelecehan pribadi (bisa dengan perkataan) maupun kedudukan.
Tipe KonflikÂ
Tipe Desktruktif
Ini merupakan tipe konflik yang negative atau menghancurkan. Biasanya adanya usaha ekspansi yang meninggi di atas isu awalnya atau bisa di katakan indivudi cenderung menyalahkan. Konflik yang terjadi bisa menimbulkan kerugian antara individu-individu yang terlibat di dalam konflik tersebut. Ada banyak keadaan di mana konflik menyebabkan orang yang mengalaminya mengalami goncangan (jiwa). Bisa juga seperti perasaan cemas/tegang (stres) yang tidak perlu atau yang mencekam. Komunikasi yang menyusut. Persaingan yang semakin meningkat.
Tipe Konstruktif