Mohon tunggu...
dahliana
dahliana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Saya memiliki hobi membaca, hobi membaca bagi saya adalah cara untuk memperluas wawasan, menggali pengetahuan baru, dan menikmati cerita yang menginspirasi. Aktivitas ini membantu saya rileks sekaligus meningkatkan imajinasi dan pemahaman terhadap berbagai sudut pandang. Membaca adalah waktu berharga untuk belajar dan mengeksplorasi dunia tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Kekerasan Fisik (Kasus Kekerasan Terhadap Anak)

7 Januari 2025   16:02 Diperbarui: 7 Januari 2025   16:02 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 

            Jika kekerasan terhadap anak tidak segera dihentikan, dampaknya akan terasa dalam jangka panjang, baik pada tingkat individu maupun masyarakat. Secara psikologis, anak-anak yang mengalami kekerasan akan menghadapi trauma yang mendalam, yang dapat memengaruhi perkembangan emosional dan mental mereka. Anak-anak ini berisiko tinggi mengalami gangguan kecemasan, depresi, dan kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat di masa depan.[9] Selain itu, mereka juga lebih rentan terhadap perilaku agresif atau menjadi pelaku kekerasan di kemudian hari, karena sering kali mereka meniru pola perilaku yang mereka alami.

 

Dampak lainnya adalah terganggunya kualitas pendidikan anak. Anak-anak yang mengalami kekerasan sering kali mengalami kesulitan untuk fokus dalam belajar dan berinteraksi dengan teman-teman mereka. Stres yang dihasilkan dari pengalaman traumatis ini dapat mengganggu proses belajar mereka, yang pada akhirnya memengaruhi prestasi akademik dan peluang masa depan mereka. Jika kekerasan terus terjadi, mereka akan kehilangan kesempatan untuk berkembang secara optimal, baik secara intelektual maupun sosial, yang berpotensi menciptakan generasi yang terhambat potensinya.

 

Tidak hanya berdampak pada individu, kekerasan terhadap anak juga berkontribusi pada terbentuknya budaya kekerasan dalam masyarakat. Ketika anak-anak tumbuh di lingkungan yang penuh dengan kekerasan, mereka belajar bahwa kekerasan adalah cara yang sah untuk menyelesaikan masalah atau mengekspresikan emosi.[10] Hal ini akan memperburuk siklus kekerasan di masa depan, dengan banyak individu yang lebih cenderung untuk melakukan kekerasan dalam hubungan pribadi atau bahkan dalam konteks sosial yang lebih luas. Dalam jangka panjang, masyarakat akan semakin terfragmentasi dan sulit untuk membangun rasa saling percaya antar anggotanya.

 

Jika kekerasan terhadap anak tidak dihentikan, akan terjadi penurunan kualitas hidup yang merata di semua lapisan masyarakat. Anak-anak yang menjadi korban kekerasan tidak hanya membawa beban psikologis mereka sendiri, tetapi juga membebani sistem sosial, kesehatan, dan pendidikan yang ada. Sistem yang seharusnya mendukung mereka dalam proses pemulihan dan pertumbuhan akan kewalahan. Oleh karena itu, pencegahan kekerasan terhadap anak harus menjadi prioritas utama, karena menghentikan kekerasan hari ini adalah investasi untuk masa depan yang lebih baik, tidak hanya untuk individu, tetapi untuk masyarakat secara keseluruhan.

 

Rekomendasi atau Gagasan Untuk Mengatasi Kekerasan Terhadap Anak

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun