Mohon tunggu...
Daffa Mahardhika
Daffa Mahardhika Mohon Tunggu... Akuntan - Finance

Mahasiswa Magister Akuntansi - NIM 55523110019 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pemeriksaan Pajak - Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Diskursus Model Dialektika Hegelian, dan Hanacaraka pada Auditing Perpajakan

29 November 2024   21:26 Diperbarui: 29 November 2024   21:40 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok pribadi : Prof Apollo
Dok pribadi : Prof Apollo

Dok pribadi : Prof Apollo
Dok pribadi : Prof Apollo

Contoh Kasus

Sebuah UKM melaporkan omzet yang lebih rendah dari kenyataan karena kurang memahami aturan pajak. Auditor memberikan edukasi, dan UKM tersebut memperbaiki laporan sekaligus memperbaiki sistem pencatatannya.

III. Visualisasi Model

Dok pribadi
Dok pribadi

I. Visualisasi Model Dialektika Hegelian dalam Audit Perpajakan

Model dialektika Hegelian dalam audit perpajakan divisualisasikan dalam bentuk diagram siklus tiga tahap, yang melibatkan tahapan Tesis, Antitesis, dan Sintesis. Diagram ini memiliki beberapa komponen visual utama yang dirancang untuk menggambarkan dinamika konflik hingga penyelesaian dalam audit.

1. Struktur Diagram Lingkaran

Struktur utama dari model ini adalah diagram lingkaran dengan tiga tahap yang saling terhubung. Elemen ini melambangkan sifat dinamis dan berulang dari proses audit perpajakan, di mana setiap resolusi dapat memicu siklus baru jika muncul konflik tambahan.

  • Lingkaran Tesis (Biru): Melambangkan posisi awal WP, di mana mereka menyerahkan laporan pajak berdasarkan pemahaman mereka terhadap aturan perpajakan. Lingkaran ini diwarnai biru untuk menggambarkan kepercayaan diri WP terhadap kebenaran laporannya.
  • Lingkaran Antitesis (Merah): Menunjukkan tahap konflik, di mana auditor menemukan perbedaan atau ketidaksesuaian dalam laporan WP. Warna merah digunakan untuk mencerminkan ketegangan dan urgensi dalam penyelesaian konflik.
  • Lingkaran Sintesis (Hijau): Melambangkan solusi yang dicapai setelah dialog antara WP dan auditor. Hijau merepresentasikan harmoni dan keberhasilan dalam menyelesaikan konflik.

2. Elemen Penghubung

  • Panah Melengkung: Panah melengkung yang menghubungkan setiap tahap melambangkan pergerakan logis dari satu tahap ke tahap berikutnya. Panah ini menunjukkan bahwa penyelesaian konflik adalah proses yang terstruktur, dengan arah yang jelas menuju solusi.
  • Pola Melingkar: Pola ini menunjukkan bahwa proses dialektika tidak selalu berakhir pada satu siklus. Jika muncul temuan baru dalam proses audit, siklus dapat dimulai kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun