Contoh Kasus
Sebuah UKM melaporkan omzet yang lebih rendah dari kenyataan karena kurang memahami aturan pajak. Auditor memberikan edukasi, dan UKM tersebut memperbaiki laporan sekaligus memperbaiki sistem pencatatannya.
III. Visualisasi Model
I. Visualisasi Model Dialektika Hegelian dalam Audit Perpajakan
Model dialektika Hegelian dalam audit perpajakan divisualisasikan dalam bentuk diagram siklus tiga tahap, yang melibatkan tahapan Tesis, Antitesis, dan Sintesis. Diagram ini memiliki beberapa komponen visual utama yang dirancang untuk menggambarkan dinamika konflik hingga penyelesaian dalam audit.
1. Struktur Diagram Lingkaran
Struktur utama dari model ini adalah diagram lingkaran dengan tiga tahap yang saling terhubung. Elemen ini melambangkan sifat dinamis dan berulang dari proses audit perpajakan, di mana setiap resolusi dapat memicu siklus baru jika muncul konflik tambahan.
- Lingkaran Tesis (Biru): Melambangkan posisi awal WP, di mana mereka menyerahkan laporan pajak berdasarkan pemahaman mereka terhadap aturan perpajakan. Lingkaran ini diwarnai biru untuk menggambarkan kepercayaan diri WP terhadap kebenaran laporannya.
- Lingkaran Antitesis (Merah): Menunjukkan tahap konflik, di mana auditor menemukan perbedaan atau ketidaksesuaian dalam laporan WP. Warna merah digunakan untuk mencerminkan ketegangan dan urgensi dalam penyelesaian konflik.
- Lingkaran Sintesis (Hijau): Melambangkan solusi yang dicapai setelah dialog antara WP dan auditor. Hijau merepresentasikan harmoni dan keberhasilan dalam menyelesaikan konflik.
2. Elemen Penghubung
- Panah Melengkung: Panah melengkung yang menghubungkan setiap tahap melambangkan pergerakan logis dari satu tahap ke tahap berikutnya. Panah ini menunjukkan bahwa penyelesaian konflik adalah proses yang terstruktur, dengan arah yang jelas menuju solusi.
- Pola Melingkar: Pola ini menunjukkan bahwa proses dialektika tidak selalu berakhir pada satu siklus. Jika muncul temuan baru dalam proses audit, siklus dapat dimulai kembali.