Mohon tunggu...
Daffa Mahardhika
Daffa Mahardhika Mohon Tunggu... Akuntan - Finance

Mahasiswa Magister Akuntansi - NIM 55523110019 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pemeriksaan Pajak - Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Diskursus Model Dialektika Hegelian, dan Hanacaraka pada Auditing Perpajakan

29 November 2024   21:26 Diperbarui: 29 November 2024   21:40 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Contoh Aplikasi dalam Audit Perpajakan

Misalnya, sebuah UKM melaporkan omzet yang lebih rendah dari kenyataan karena kurang memahami peraturan pajak. Auditor menemukan perbedaan ini dan berdiskusi dengan WP, bukan hanya untuk memperbaiki laporan pajak, tetapi juga memberikan edukasi tentang pengelolaan pajak yang lebih baik.

Dok pribadi : Prof Apollo
Dok pribadi : Prof Apollo

B. Why

Berbeda dengan Dialektika Hegelian yang berfokus pada logika konflik, Dialektika Hanacaraka membawa perspektif berbasis harmoni yang berakar pada nilai-nilai budaya lokal. Filosofi ini sangat relevan dalam konteks sosial dan budaya Indonesia, di mana hubungan antarindividu dan pendekatan dialog sering kali menjadi kunci keberhasilan penyelesaian masalah.

1. Menghormati Nilai-Nilai Budaya Lokal

Indonesia memiliki keragaman budaya yang kaya, termasuk dalam cara masyarakat menyelesaikan konflik. Pendekatan Hanacaraka mencerminkan filosofi Jawa yang menekankan:

  • Harmoni dalam hubungan antarindividu: WP dan auditor dianggap sebagai mitra, bukan pihak yang berlawanan.
  • Dialog berbasis kerja sama: Penyelesaian sengketa dilakukan dengan komunikasi yang menghargai perbedaan.

Dengan menggunakan pendekatan ini, auditor dapat membangun kepercayaan dengan WP, yang penting untuk menciptakan kepatuhan sukarela.

2. Mengatasi Ketegangan dalam Proses Audit

Proses audit sering kali dipandang sebagai sesuatu yang mengintimidasi oleh WP. Pendekatan Hanacaraka membantu mengurangi ketegangan dengan menggambarkan audit sebagai proses pembelajaran bersama. Setiap tahapan dalam Hanacaraka---dari Ha-Na-Ca-Ra-Ka hingga Ma-Ga-Ba-Tha-Nga---menggarisbawahi bahwa audit bukan hanya tentang menemukan kesalahan, tetapi juga tentang meningkatkan pemahaman.

3. Relevansi dalam Konteks UKM dan Masyarakat Lokal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun