"Kadang-kadang bantuan tidak sesuai, kita perlu perahu besar, yang datang kecil," katanya.
"Namanya berkelompok, kalau 2-3 orang yang dapat, jadi sulit. Harusnya bisa tangani kelompok dan tidak lagi perahu kecil tetapi yang lebih besar," katanya Basri.
Harapan Basri, pengalaman mengelola bantuan skala kecil seperti CCDP ini semoga menjadi dasar untuk program bantuan yang berskala besar.
"Siapa tahu ada bantuan perahu ukuran di atas 10 GT?" harapnya.
***
Di Kelurahan Bira, anggota kelompok Insan Mandiri yang didampingi oleh CCDP memberikan kesempatan kepada ibu Aminah, Dahlia, Mariah, dan Marywam untuk memproduksi penganan khas kepiting.
"Kelompok memproduksi kacang kepiting, kerupuk kepiting melalui usaha Bina Lestari dan Insan Mandiri," kata Andi Nur Apung, (35 th).
"Tahun ini sudah 10 kilo sekali produksi, jika menjualnya, harganya sampai  65 ribu/kilo. Jadi kalau menjual 120 kilo, kami dapat 7,8 juta.  Tak hanya itu, kelompok kami memproduksi bahan makanan lain," katanya.
Menurut Nur Apung minat warga untuk membeli makanan olahan berbahan kepiting ini tinggi juga. Seperti pengakuan Kelompok BIna Leastri yang diwakili oleh ibu Hasnah, mereka juga acap melayani permintaan guru-guru di Kelurahan Bira yang datang ke rumah produksi," katanya.
Di Lantebung, Husain, Muhajir, Kadir dan Rahman mengaku terbantu dengan adanya dermaga atau trekking mangrove yang dibangun oleh CCDP-IFAD.