Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Lirik "Potong Bebek Angsa" Diplintir, Indonesia Krisis Lagu Anak

16 Agustus 2021   23:27 Diperbarui: 16 Agustus 2021   23:41 890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saya dan istri dalam suatu seminar lagu anak Muslim di MUI Pusat (foto dok Nur Terbit)

Hal ini bisa dimaklumi, sebab musisi daerah belum tahu bagaimana cara memproduksi musik yang sudah bagus ini menjadi baik. Mulai dari sisi penampilan, teknis, performa dan lain sebagainya.


DAKWAH ERA MILENIAL

Diakui atau tidak, musik adalah bahasa jiwa. Dapat dirasakan kelembutannya. Bisa digunakan sebagai media dakwah di era milenial, dimana kini sudah berubah media yang digunakan berdakwah. 

Sekarang berdakwah sudah bisa melalui smartphone atau telepon pintar, bahkan bisa berdakwah dengan jangkauan lebih luas melalui dunia cyber. Dikemas sedemikian rupa melalui media sosial. Artinya, musik bisa dijadikan sebagai wahana dakwah.

Salah satu contoh yang paling terbaru, yang menjadi favorit sekarang ini di channel Youtube, adalah musik. Terutama di kalangan generasi milenial, yang populer disebut. "generasi zaman now". 

Contoh kelompok musik dakwah "Sabiyan" dengan vokalisnya bernama Anisa. Pada bulan puasa Ramadhan silam, kelompok musik ini bisa mengumpulkan viewer (jumlah penonton) jutaan di internet, dalam dan luar negeri melalui Youtube. Videonya jadi viral di media sosial.

Karena itu, kita perlu memikirkan bagaimana musisi berkolaborasi dengan ulama. Bagaimana menciptakan konten musik sebagai penyeimbang. Khususnya untuk menjawab tantangan dakwah di era milenial.

Musik dalam Islam itu, juga universal, bisa bergerak melalui lintas batas. Nabi Muhammad SAW saat hijerah dari Mekah ke Madinah, menyanyi dalam bentuk syair dengan alunan musik. Memberi semangat kepada kaum Muslim, terutama kepada perajurit perang yang tengah berjuang di medan laga.

Di kalangan santri di lingkungan pondok  pesantren, lagu anak santri "lir Ilir" juga sangat akrab bagi mereja. Hal  ini yang mendorong budayawan Emha Ainun Najib ikut mempopulerkan.

Berikut salah satu lagu daerah Minang, Sumatera Barat berjudul "Kampung Nan Jauh Di Mato" ciptaan Oslan Husein, dinyanyikan (cover version) dalam versi anak oleh cucu saya Senandung Aqila Akbar :


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun