Uniknya, meski melarat, Sukemi dan Idayu tidak miskin soal cita-cita. Mereka menaruh harapan sekaligus mengimani bahwa suatu ketika putranya akan menjadi pembebas rakyat. Setiap bangun tidur, Idayu rajin mengeloni Sukarno kecil sambil berkata, " ... Â engkau anakku, kelak akan menjadi orang yang mulia, pemimpin besar dari rakyatmu, karena Ibu melahirkanmu di saat fajar menyingsing."
Perkataan ini terus didengungkan hingga Sukarno dewasa, sampai-sampai sesaat sebelum ia berangkat ke kota lain (Surabaya) untuk bersekolah di HBS, ibunya mengingatkannya sambil memutar tubuh anaknya ke arah timur, "Jangan sekali-kali kau lupakan nak, bahwa engkau adalah putra sang fajar." Sebagai pengingat, jangan pernah lupa jati dirinya, menjadi pembebas rakyat dari penjajah.
Sukemi dan Idayu memang selalu mengakrabkan Sukarno dengan perjuangan. Â Yang mereka wariskan pada Sukarno melalui kisah-kisah cerita bukan soal keagungan kerajaan leluhur mereka, atau soal derajat kebangsawanan mereka, melainkan kisah-kisah heroik bertempur melawan penjajah.
Meski buta huruf, Idayu paham betul ia adalah pendidik utama anaknya. Narasi demi narasi dilisankannya kepada putra sulungnya.Â
"Aku bersimpuh di dekat kaki Ibu berjam-jam untuk mendengarkan cerita-cerita menarik dari perjuangan melawan penjajahan di keluarga kami," kisah Sukarno.
Sang ayah, Sukemi, samimawon.
Sukemi gemar dengan kisah-kisah kepahlawanan Mahabharata dan Ramayana. Bahkan nama "Karno" terinspirasi dari nama seorang tokoh pahlawan paling hebat bernama "Karna"dalam cerita Mahabharata.
Melalui kisah-kisah itu, keberanian dan cita-cita Sukarno dipupuk setitik demi setitik.Â
Maka itulah, dalam biografinya, Sukarno dengan lugas mengucap jika perjuangannya untuk merdeka itu bukan muncul tiba-tiba, melainkan karena ia mewarisinya. Bukan saja dari kedua orangtuanya, melainkan juga dari leluhurnya di jaman kerajaan-kerajaan yang terlebih dulu berperang melawan penjajah.
Diajarkan Mencintai Makhluk Hidup
Sukemi adalah seorang pendidik yang keras. Tak segan ia marah besar pada Sukarno jika gagal menaati nasehatnya.