Mohon tunggu...
Muhamad Karim
Muhamad Karim Mohon Tunggu... Dosen - Saya seorang Akademisi

Bidang Keahlian saya Kelautan dan perikanan, ekologi, ekonomi politik sumber daya alam.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ekonomi Politik Laut Natuna Utara

31 Januari 2020   09:45 Diperbarui: 31 Januari 2020   09:54 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain, ZEEI Indonesia juga memiliki landas kontinen (continental shelf) yakni wilayah dasar laut yang merupakan kelanjutan alamiah dari daratan pulau-pulau Indonesia (termasuk subsosil). 

Jika, kelanjutan alamiahnya  bersifat landai, batas terluarnya ditandai adanya continental slope atau continental rise. Indonesia hak penguasaan penuh dan hak eksklusif atas kekayaan alam di Landas Kontinen dan kepemilikannya (Pasal 2 UU Landas Kontinen No 1/1973)

Sebagai negara berdaulat, Indonesia tak bisa berkompromi dengan China soal "hak berdaulat" atas sumber daya kelautan dan perikanan di perarain LNU. Bukan, kedaulatan (sovereignty) teritorial yang keliru dipahami selama ini. Disinilah substansi ekonomi politiknya, mengapa Indonesia harus mempertahankan "hak berdaulatnya" di LTU. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun