Hari Raya Idul Adha segera tiba, tidak hanya tentang ibadah Islam yang sakral, tetapi juga oleh suatu ritual yang membutuhkan kepiawaian, yakni menyembelih, menguliti dan mencacah daging kurban.
Proses penyembelihan hewan kurban harusnya dilakukan dengan efisien, artinya tidak menyiksa hewan kurban saat dipotong, bersih dan cepat saat pengulitan dan pencacahan daging.
Agar proses ini berjalan lancar, cepat dan hasilnya maksimal, pisau adalah alat utama yang sangat penting dan wajib untuk diperhatikan selain tentu saja kesehatan dan kesiapan hewan kurban sebagai syarat wajib yang mungkin sudah ramai diulas.
Nah, bagaimana cara memilih pisau yang baik, mengasahnya, serta menggunakannya dengan benar? Mari kita bahas satu per satu.
Darimana pisau didapatkan?
Pilihan antara membeli pisau jadi atau membuat sendiri pisau dari bahan mentah sangat bergantung pada kebutuhan, kemampuan, dan anggaran Anda.
Pilihannya sudah jelas, antara pisau siap pakai (beli jadi) atau pisau buatan sendiri (custom).
Memilih pisau siap pakai atau beli jadi adalah opsi yang paling praktis dan cepat. Anda dapat memilih dari berbagai merk dan model yang sudah ada di pasaran, serta memeriksa kualitas dan kecocokannya sebelum membeli.
Anda juga dapat mendapatkan garansi dari produsen, yang bisa berguna jika ada masalah dengan pisau. Namun, Anda mungkin tidak mendapatkan spesifikasi yang tepat sesuai keinginan, karena pisau jadi biasanya dirancang untuk penggunaan umum.
Dan percaya atau tidak, entah mengapa beberapa cerita pengalaman menggambarkan 'kesaktian' pisau siap pakai di dapur seringkali tidak berkutik jika sudah diterjunkan ke medan qurban.
Membuat pisau sendiri dari bahan mentah memungkinkan Anda untuk mendapatkan pisau yang sesuai dengan spesifikasi yang Anda inginkan, termasuk ukuran, bentuk, jenis baja, dan desain pegangan.
Ini bisa menjadi pilihan yang baik jika Anda memiliki keahlian dalam pandai besi atau tertarik untuk belajar. Namun, proses ini membutuhkan banyak waktu, usaha, dan pengetahuan teknis.
Selain itu, biaya bahan mentah dan alat yang diperlukan mungkin juga lebih tinggi daripada membeli pisau jadi.
Jika Anda tertarik untuk membuat pisau sendiri tetapi tidak memiliki keahlian atau alat yang diperlukan, Anda bisa mencari jasa tukang pandai (pande) besi atau knifemaker profesional.
Mereka dapat membantu Anda merancang dan membuat pisau sesuai dengan keinginan dan kebutuhan Anda. Beberapa tempat yang dapat Anda pertimbangkan adalah bengkel pandai besi lokal, sekolah pandai besi, atau toko pisau khusus.
Pastikan untuk mencari tahu tentang reputasi dan kualitas kerja mereka sebelum memutuskan untuk menggunakan jasa mereka.
Pemilihan material mata pisau
Ada beberapa jenis material yang sering digunakan dalam pembuatan pisau, antara lain baja karbon, baja tahan karat (stainless steel), dan keramik.
Baja Karbon
Pisau dengan material ini memiliki kelebihan ketajaman yang superior.Â
Meski mudah berkarat jika tidak dirawat dengan baik, pisau baja karbon sangat ideal untuk menguliti dan mencacah daging karena bisa diasah hingga sangat tajam.
Stainless Steel
Tahan karat dan lebih mudah dirawat dibandingkan pisau baja karbon.Â
Meskipun tidak se-tajam pisau baja karbon, pisau ini sudah cukup tajam untuk kebanyakan tugas, termasuk menguliti dan mencacah daging.
Keramik
Pisau keramik tahan terhadap karat dan bisa tetap tajam untuk waktu yang lama.Â
Namun, pisau ini tidak direkomendasikan untuk menguliti dan mencacah daging karena kerapuhannya.
Nah, untuk kebutuhan pengulitan dan pencacahan daging khas Idul Adha, pertimbangkan untuk 'berinvestasi' di material baja karbon.
Jangan khawatir, jika kata 'berinvestasi' terlalu sensitif bagi barang yang mungkin jarang dipakai, maka ada alternatif untuk mendapatkan material tersebut dengan mudah dan murah.
Bukan rahasia lagi jika baja bekas rel kereta dan baja bekas per (pegas) roda mobil/ truk merupakan bahan favorit yang murah meriah dan mudah didapatkan dalam pembuatan pisau.
Baja pada rel kereta dan per (pegas) umumnya berjenis baja karbon (high carbon steel) yang sangat baik untuk pembuatan pisau karena ketahanannya dan kemampuan untuk diasah menjadi sangat tajam.
Namun walaupun rel kereta dan per roda mobil bisa menjadi bahan baku yang baik, tetap dibutuhkan keahlian dan pengetahuan dalam mengolahnya menjadi pisau.
Proses heat treatment yang tepat sangat penting untuk membentuk karakteristik pisau yang optimal. Dengan demikian, penggunaan material ini sebaiknya dilakukan oleh pengrajin pisau yang berpengalaman atau di bawah bimbingan mereka.
Bagaimana bentuk menentukan fungsi pisau?
Bentuk dan desain pisau biasanya ditentukan oleh tugas yang ditujunya. Di artikel ini kita tidak akan membahas tentang golok atau pisau panjang untuk memotong hewan kurban pertama, namun lebih fokus ke pisau yang digunakan saat fase pengulitan dan pencacahan daging kurban.
Untuk daging, ada beberapa tipe pisau yang umum digunakan, termasuk pisau pengulit dan pisau pencacah.
Pisau pengulit biasanya memiliki bentuk yang lebih sempit dan melengkung di bagian ujungnya.Â
Desain ini memungkinkan pengguna untuk memotong dengan presisi antara daging dan kulit tanpa membuang terlalu banyak daging.
Panjang pisau biasanya sekitar 15 sampai 20 cm dan pisau ini biasanya sangat tajam untuk memudahkan proses pengulitan.
Pisau pencacah daging atau biasa disebut cleaver memiliki desain yang tebal, berat, dan biasanya persegi.
Bentuk ini memungkinkan pisau untuk menghantam dan mencacah daging tebal atau tulang dengan mudah. Panjangnya bervariasi, tetapi biasanya lebih pendek dari pisau pengulit.
Diluar keduanya, ada berbagai jenis pisau lainnya yang dirancang untuk tugas-tugas spesifik.Â
Misalnya, pisau fillet yang panjang dan sangat fleksibel, dirancang untuk memotong fillet ikan atau daging dengan presisi. Pisau chef atau pisau dapur umumnya, dengan bentuk yang lebih universal, cocok untuk berbagai tugas memotong, dari sayuran hingga daging.
Teknik Asah yang Tepat
Tehnik mengasah pisau memang berbeda tergantung dari bentuk dan fungsi pisau tersebut. Mari kita bahas lebih detail cara mengasah pisau pengulit dan pisau pencacah daging.
Pisau pengulit biasanya memiliki bentuk yang lebih ramping dan melengkung. Untuk mengasahnya, ikuti langkah-langkah berikut:
Pertama, tentukan sudut asah yang tepat. Untuk pisau pengulit, sudut 20 derajat biasanya ideal, tetapi ini dapat bervariasi tergantung pada preferensi Anda dan pisau yang Anda gunakan.
Kedua, mulailah dari ujung pisau. Letakkan pisau pada batu asah dengan sudut yang telah ditentukan.
Ketiga, gerakkan pisau sepanjang batu asah, memastikan bahwa seluruh sisi tajam pisau menyentuh batu. Gerakannya harus memanjang, bukan naik turun. Gunakan sedikit tekanan, dan coba seimbangkan tekanan di seluruh panjang pisau.
Selanjutnya, pisau pencacah daging atau cleaver, yang berbentuk persegi dan tebal, memerlukan teknik pengasahan yang sedikit berbeda.
Pertama, seperti pisau pengulit, tentukan sudut asah. Karena pisau pencacah lebih tebal, sudut yang lebih besar mungkin lebih cocok, misalnya 25 derajat.
Kedua, mulai dari ujung pisau, letakkan pisau di batu asah pada sudut yang ditentukan. Gerakkan pisau maju dan mundur sepanjang batu asah.
Ketiga, karena pisau pencacah biasanya lebih tebal dan berat, Anda mungkin perlu menerapkan sedikit lebih banyak tekanan saat mengasah. Pastikan untuk menjaga tekanan yang konsisten sepanjang pisau.
Ulangi gerakan tersebut, balik pisau dan lakukan pada sisi yang lain.
Teknik Penggunaan Pisau yang Aman dan Efisien
Pemilihan material dan teknik pengasahan yang tepat belum lengkap tanpa pengetahuan akan teknik penggunaan pisau yang benar
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan:
#1 Pegangan yang Tepat
Untuk kontrol yang maksimal, pisau sebaiknya dipegang dengan jari tengah berada di bagian belakang pisau, sementara ibu jari dan jari telunjuk memegang di sisi pisau.
#2 Gerakan Mengiris
Pisau harus digerakkan maju dan mundur, bukan dengan gerakan naik turun seperti menggunakan pisau gergaji. Fokuskan pada gerakan maju dan tarik yang lancar.
#3 Teknik Menguliti Daging
Saat proses menguliti, gunakan gerakan memotong yang sejajar antara pisau dan permukaan daging. Hindari gerakan "mengupas" yang bisa mengurangi jumlah daging yang didapat.
#4 Teknik Mencacah Daging
Mengayunkan pisau dari ujung depan ke belakang akan memberikan potongan yang bersih dan rapi.
#5 Perawatan Pisau
Terakhir, pisau perlu dirawat untuk menjaga kualitasnya. Cuci dengan seksama dan simpan di tempat yang minimal terhadap kemungkinan serangan karat, terutama untuk jenis pisau custom. Hindari mencuci pisau dengan mesin pencuci piring, sebab bisa merusak ketajaman dan struktur pisau.
Selalu jaga kebersihan dan ketajaman pisau dengan mencucinya dengan tangan dan mengasahnya secara berkala.
Dengan pemahaman yang baik tentang pisau, pengasahan, dan teknik penggunaannya, kita tidak hanya bisa menghormati hewan kurban dengan pengolahan yang baik, tapi juga memastikan kualitas daging yang terbaik untuk disalurkan.
Pisau adalah teman setia di para panitia kurban. Sebuah pisau yang baik, dirawat dengan baik, dan digunakan dengan benar akan menjadi alat bantu pekerjaan yang efisien dari sisi tenaga dan waktu.
Jangan ragu untuk investasi waktu, usaha, dan sedikit biaya untuk memilih pisau yang tepat. Sebab, di balik setiap penyelenggaraan penyembelihan qurban Idul Adha yang sukses, selalu ada sebilah pisau yang tangguh.
Jadilah penjaga tradisi dan pelestari kualitas dalam merayakan Hari Raya Idul Adha. Selamat mencoba dan menikmati prosesnya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H