Mohon tunggu...
CLAUDIA CHANDRA KIRANI
CLAUDIA CHANDRA KIRANI Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

:)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lontaran Fana

12 November 2024   08:27 Diperbarui: 12 November 2024   08:57 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


Diriku, yang kini sedang duduk di kursi roda hanya terus tersenyum. Merasa sangat senang atas pujian itu. Namun, tidak dipungkiri pula, jika aku masih sedikit kecewa dengan kondisiku yang tidak bisa berjalan dengan normal. Setidaknya, tuhan masih berbaik hati dengan memberikan pendidikan yang terjamin dan keluarga yang mendukung penuh diriku. Itu, sudah sangat cukup dan adil.

***

"Aniya."


Aktivitasku terhenti usai mendengar suara dari seseorang yang memanggilku.


"Ada apa?"


Dia tersenyum, lalu duduk di sisiku sembari menaruh tumpukan kertas di atas meja.


"Ini," ucapnya sembari menunjuk tumpukan kertas itu. "Tolong, bantu aku merevisi, ya?" sambungnya.


Sikap aneh apa yang dia tunjukkan? Mahasiswi di hadapanku ini, adalah teman satu fakultasku. Tapi, kami tidak akrab bahkan terbilang cukup asing. Selain itu, dirinya diberi gelar sebagai mahasiswi yang kurang baik, oleh beberapa orang.


"Maaf, Bella. Aku tidak bisa, karena ini bukan tugasku." ucapku sembari sedikit tersenyum. "Selain itu, Pak Tito tidak mengizinkan untuk saling membantu, dalam menuntaskan skripsi ini." sambungku.


Mimik wajah dirinya, seketika berubah menjadi sedikit marah usai mendengar jawabanku. Itu memang benar, aku tidak salah dan aku hanya mengikuti aturan yang berlaku. Jika dia marah, itu adalah urusannya.


"Jangan sombong! Aku tau, kalau kamu dengan mudahnya mendapat konfirmasi, dari Pak Tito." Dia berdiri dari duduknya, dan mengambil tumpukan skripsi itu dengan kasar. "Tapi, lihat rupamu! Terbilang, kurang layak untuk lulus sesuai gelar yang disandang, nantinya!" sambungnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun