Alkisah dahulu kala, kerajaan Balanipa mendapat serangan dari kerajaan Gowa. Untuk melawan musuh yang jumlahnya berkali lipat, Raja Balanipa mengadakan sayembara agar pemuda di negerinya bersedia menjadi prajurit. Kalau menang, mereka akan dikasih hadiah.
Adalah seorang laki-laki setengah baya yang cacat kakinya. Ia bernama I Karake’lette, yang dalam bahasa Mandar berarti si kaki rusak. Ia sangat tertarik untuk mengikuti sayembara ini. Namun semua orang termasuk punggawa, menolak dan menertawai dia sebab kakinya cacat.
Singkat cerita, Balanipa kalah telak karena kerajaan Gowa memang sangat kuat. Raja sedih sebab sisa penduduk semakin berkurang dengan gugurnya pemuda-pemuda gagah perkasa yang pergi berperang.
Pada kesempatan ini, I Karake'lette kembali mengajukan permohonan untuk membantu Raja Balanipa. Seperti sudah dibayangkan, Raja pun menertawakan pria setengah baya yang penampilannya tidak menyakinkan.
"Apa yang kau inginkan jika menang melawan Raja Gowa?" tanya raja.
I Karake’lette hanya menggeleng. Dia hanya ingin menunjukkan bakti dan cintanya kepada tanah Balanipa. Melihat kesungguhan pria ini, akhirnya Raja memberi izin.
Lalu berangkatlah I Karake'lette. Di atas kapal yang berlabuh di teluk Mandar, Raja Gowa sedang berpesta karena telah menaklukan kerajaan Balanipa. Keadaan ini dimanfaatkan oleh I Karake'lette untuk mendekati singgasana Raja Gowa.
Dengan berani, ia menantang sang Raja untuk berduel. Kalau raja menang, bisa ambil seluruh kerajaan Balanipa. Namun jika I Karake'lette yang menang, Raja Gowa dan pasukannya harus meninggalkan pelabuhan dan tidak boleh kembali ke wilayah kerajaan Balanipa.
Mendapat tantangan ini raja tertawa sambil menyetujui duel yang ternyata modelnya beda dari duel-duel lainnya. I Karake'lette menantang raja dengan dua buah jeruk. Barangsiapa berhasil membelah jeruk pakai keris, dialah yang menang.
Ternyata I Karake'lette memenangkan tantangan ini. Dengan kerisnya, ia berhasil membelah kedua jeruk yang dilempar ke udara. Hal ini membuat gusar raja Gowa. Kemudian ia menyerang I Karake'lette. Sekali lagi, I Karake'lette memenangkan duel. Kerisnya berhasil menewaskan sang raja.
Prajurit kerajaan Gowa yang menyaksikan duel ini, sangat ketakutan. Mereka langsung hengkang meninggalkan pelabuhan dan wilayah Balanipa. I Karake'lette pun pulang menghadap Raja Balanipa. Di sana, ia disambut sebagai pahlawan karena telah menyelamatkan kerajaan. Sebagai hadiah, Raja Balanipa mengangkat I Karake’lette menjadi punggawa kerajaan dan memberikan sebidang tanah yang luas untuk dia dan anak cucunya.