5. Kegiatan seni merangsang perkembangan menyeluruh anak, termasuk kemampuan berpikir, perkembangan bahasa, interaksi sosial dan emosional, perkembangan motorik, serta nilai-nilai moral dan spiritual.
    Jika kita lihat secara garis besar, seni rupa, musik, dan gerak merupakan beberapa bidang dalam kegiatan seni. Berikut penjelasan dari beberapa kegiatan tersebut, yaitu:
1. Seni Rupa/Visual Art: dalam kegiatan ini melibatkan proses menggambarkan garis, mewarnai, membuat gambar, melukis, membuat kolase, atau menciptakan karya dengan menggunakan berbagai bahan. Pada usia dini, anak-anak diberi kesempatan untuk bereksperimen dengan beragam alat tulis dan kertas. Tahapan perkembangan menggambar pada anak-anak meliputi tahap scribbling (sekitar usia 2 tahun), tahap preschematic (usia 3-4 tahun), dan tahap schematic (usia 6-7 tahun).
2. Musik dan Gerak: dalam kegiatan ini melibatkan ekspresi tubuh, tanggapan terhadap musik, dan ungkapan perasaan. Musik secara alami memberikan kesenangan dan mendorong anak-anak untuk bergerak dan menari. Memahami tahapan perkembangan dalam bidang seni ini akan membantu guru dalam mengembangkan keterampilan anak-anak dalam musik dan gerak.
3. Drama atau Bermain Peran: dalam kegiatan ini melibatkan aktivitas bermain peran, di mana anak-anak mengambil peran sebagai orang-orang yang mereka temui dalam kehidupan sehari-hari.
    Dalam kegiatan bermain peran, guru perlu menyediakan bahan-bahan pendukung seperti pakaian, aksesori, balok, dan boneka untuk memfasilitasi peran anak yang akan melakukan kegiatan tersebut. Mengungkapkan diri melalui kata-kata, memahami perasaan dalam mengelola dirim, serta merespon perasaan orang lain merupakan hal yang dapat kita lihat dalam anak ketika bermain peran.
    Dengan melibatkan anak dalam kegiatan seni, mereka dapat mengembangkan kreativitas, ekspresi diri, keterampilan sosial, dan pemahaman tentang dunia di sekitar mereka. Penting bagi pendidik dan orang tua untuk memberikan dukungan dan kesempatan bagi anak-anak dalam menjelajahi dan mengembangkan bakat seni mereka sejak usia dini.
    Berkaitan dengan anak usia dini dan kreativitas. Yetti (2019: 32) mengidentifikasi beberapa bidang yang terkait, antara lain:
1. Pemeriksaan berbagai pendekatan dalam pendidikan anak usia dini yang menekankan kreativitas, seperti pendekatan Tinggi Ruang Lingkup, Montessori, Vygotski, dan Reggio Emilia.
2. Kaitan teori kecerdasan dan perkembangan kognitif dengan kreativitas, misalnya teori Gardner tentang kecerdasan ganda dan teori triarchic Sternberg tentang berpikir.
Direktorat PAUD Kemdikbud. 2020. Bermain Seni Kriya. Jakarta: Kemdikbud.
3. Â Pendekatan dalam pendidikan seni dan implikasinya terhadap kreativitas, seperti Discipline-Based Art Education dan Art Propel.
4. Tinjauan bukti penelitian tentang "efek dipindahtangankan" dari pendidikan seni.