Mohon tunggu...
Clara Davinska
Clara Davinska Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Korupsi: Penyebab Tersembunyi dan Dampak Besar bagi Masyarakat

10 Oktober 2024   07:08 Diperbarui: 10 Oktober 2024   07:08 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. Penyebab Korupsi

          Korupsi adalah tindakan penyalahgunaan kekuasaan atau wewenang yang dilakukan oleh individu, terutama pejabat publik, untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau kelompok dengan cara yang melanggar hukum. Istilah ini berasal dari bahasa Latin "corruptio" yang berarti "rusak" atau "busuk". Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), korupsi diartikan sebagai penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara untuk keuntungan pribadi atau orang lain.

          Definisi korupsi juga bervariasi menurut berbagai lembaga. Misalnya, Bank Dunia menyatakan bahwa korupsi adalah penyalahgunaan kekuasaan publik untuk keuntungan pribadi. Transparency International mendefinisikan korupsi sebagai perilaku tidak pantas dan ilegal oleh pejabat publik yang memperkaya diri sendiri atau orang-orang terdekatnya. Dalam konteks hukum, korupsi mencakup berbagai tindakan seperti suap, pemerasan, dan penyalahgunaan jabatan yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang tidak sah. 

          Penyebab korupsi sangat beragam dan sering kali saling terkait. Berikut adalah beberapa faktor utama yang menyebabkan terjadinya korupsi:

a. Keserakahan Individu yaitu motivasi untuk memperkaya diri sendiri sering kali menjadi pendorong utama tindakan korupsi. Ketika individu merasa tidak puas dengan apa yang dimiliki, mereka cenderung mencari cara ilegal untuk mendapatkan lebih banyak.

b. Sistem Birokrasi yang Lemah, dengan birokrasi yang tidak transparan dan kurang akuntabel menciptakan celah bagi praktik korupsi. Ketidakjelasan dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan anggaran memudahkan penyalahgunaan wewenang.

c. Budaya Korupsi, pada beberapa masyarakat, praktik korupsi dianggap sebagai hal yang biasa atau bahkan wajar. Budaya ini mengurangi rasa malu atau rasa bersalah bagi mereka yang terlibat dalam tindakan korup.

d. Kurangnya Penegakan Hukum, dengan penegakan hukum yang lemah dan ketidakpastian hukuman bagi pelaku korupsi menciptakan iklim impunitas. Ketika pelaku merasa mereka tidak akan dihukum, mereka lebih cenderung melakukan tindakan korup.

e. Faktor Ekonomi, dengan keterbatasan ekonomi dapat memicu individu untuk melakukan korupsi sebagai cara untuk bertahan hidup. Ketidakadilan dalam distribusi kekayaan juga dapat mendorong perilaku koruptif.

f. Konspirasi antara Pejabat Publik dan Swasta, yaitu isu kolusi antara pejabat publik dan sektor swasta sering kali terjadi, di mana keduanya saling menguntungkan melalui praktik korupsi. Ini memperburuk situasi karena sulitnya membongkar jaringan korupsi yang telah terbentuk.

B. Penyebab Tersembunyi Korupsi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun