Korupsi adalah fenomena yang kompleks dan berakar dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Penyebab tersembunyi korupsi sering kali tidak terlihat secara langsung, namun memiliki dampak yang signifikan. Berikut adalah beberapa penyebab tersembunyi korupsi yang perlu dipahami :
1. Budaya Korupsi yang Terinternalisasi
Korupsi telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Indonesia. Sejak zaman penjajahan, praktik korupsi telah diwariskan dan menjadi norma sosial. Hal ini menciptakan pola pikir bahwa tindakan korupsi adalah hal yang biasa dan dapat diterima, sehingga individu merasa tidak bersalah saat melakukannya.
2. Sistem Birokrasi yang Lemah
Sistem birokrasi di Indonesia sering kali tidak transparan dan kurang akuntabel. Lemahnya pengawasan terhadap pengelolaan anggaran dan keputusan publik memberikan kesempatan bagi pejabat untuk melakukan penyalahgunaan wewenang. Birokrasi yang tidak efisien juga memperburuk situasi ini, karena mempersulit proses pelaporan dan penegakan hukum.
3. Rendahnya Kesadaran Hukum
Kurangnya pemahaman tentang hukum di kalangan masyarakat dan pejabat publik membuat praktik korupsi sulit untuk diberantas. Banyak individu yang tidak menyadari bahwa tindakan mereka dapat dikategorikan sebagai korupsi, sehingga mereka melanjutkan perilaku tersebut tanpa merasa bersalah4.
4. Faktor Ekonomi
Kondisi ekonomi yang sulit seringkali menjadi pendorong bagi individu untuk melakukan korupsi sebagai cara untuk bertahan hidup. Ketidakadilan ekonomi juga menciptakan kesenjangan yang memperburuk situasi, di mana orang-orang berusaha mendapatkan keuntungan dengan cara-cara ilegal.Â
5. Konspirasi Antara Pejabat dan Penegak Hukum
Ada indikasi bahwa terdapat kolusi antara birokrat dan aparat penegak hukum, di mana mereka saling melindungi satu sama lain. Hal ini menyebabkan penegakan hukum terhadap pelaku korupsi menjadi lemah, sehingga menciptakan iklim impunitas bagi para koruptor.