"Dasar ngambekan." Gumam Kevan setengah berbisik.
"GUE PUNYA TELINGA ASAL LO TAU!" Seru gadis itu tanpa membalikkan badannya. Hingga mereka tiba ditempat penyeberangan tadi saat Meira bertemu si om itu.
Mereka sama-sama diam, hingga gadis itu menyebrang mendahului pria itu.
Belum sampai di seberang, dari sebelah kiri jalan, mobil melaju tanpa memberi mereka waktu berjalan terlebih dahulu. Jadilah, dengan kecekatan tangan Kevan menarik Meira agar tidak terserempet mobil.
"Shit!" Umpat pria itu mendapati mobil melesat didepannya, sementara Ira masih terkejut dengan mobil yang datang tiba-tiba serta...didekap Kevan.
"Ra, lo gak pa-pa 'kan?" Meira terdiam seribu Bahasa.
Ya gimana nggak diem coba, coba lo pikir woi. Lebih dari 17 tahun mereka dekat, selama ini belum pernah ada sentuhan fisik se vulgar ini!
Help Meira!
"Ra?"
"Ga pa-pa."
Setelah mendengar jawaban dari gadis itu, Kevan melanjutkan langkahnya dengan posisi memegang tangan Ira menyebrangi jalan.