5. Demokrasi
Liberalisme percaya bahwa demokrasi, dengan budaya toleransi, diplomasi, dan penghormatan terhadap hukum internasional, mendorong perdamaian dan kerja sama internasional.
Neoliberalisme: Peran Institusi Internasional
Neoliberalisme, sebagai cabang pemikiran dalam hubungan internasional, menawarkan pandangan yang lebih realistis tentang kerja sama dan tatanan dunia dibandingkan dengan liberalisme klasik. Meskipun mengakui sifat anarkis dari sistem internasional, neoliberalisme tetap percaya bahwa kerja sama dan institusi internasional penting untuk mencapai stabilitas dan kesejahteraan global. Neoliberalisme menekankan peran institusi internasional dalam mengurangi ketidakpastian, membangun kepercayaan, dan menciptakan tatanan dunia yang lebih adil.
Tokoh pemikir neoliberalisme
1. Robert Keohane
Dalam karyanya "After Hegemony" (1984), berpendapat bahwa institusi internasional memainkan peran penting dalam mempromosikan kerja sama internasional dan menciptakan tatanan dunia yang lebih stabil. Dia percaya bahwa institusi internasional dapat membantu negara-negara untuk menyelesaikan konflik, membangun kepercayaan, dan menciptakan norma-norma internasional.
2. Â Joseph Nye
Soft power yaitu pengaruh yang didasarkan pada budaya, nilai-nilai, dan ideologi, merupakan faktor penting dalam hubungan internasional. Nye percaya bahwa negara-negara dapat menggunakan soft power untuk mempromosikan kerja sama dan mencapai tujuan nasional mereka.
3. Â Kenneth Waltz
Karyanya "Theory of International Politics" (1979), memberikan kontribusi penting dalam memahami sistem internasional yang anarkis dan peran kekuatan dalam hubungan antar negara. Karyanya membantu membentuk dasar pemikiran neoliberalisme, yang mengakui anarki sebagai realitas sistem internasional namun tetap menekankan pentingnya kerja sama.