Mohon tunggu...
Cindy Citra Adelia Agustin
Cindy Citra Adelia Agustin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Yogyakarta University of Technology

Hallo I'm Citra, I love cooking, baking and traveling of course 🤭 and yaaa I really really like nature 🌾

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Realisme, Neorealisme, Liberalisme, dan Neoliberalisme dalam Hubungan Internasional

13 Oktober 2024   23:51 Diperbarui: 14 Oktober 2024   03:49 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

5. Demokrasi

Liberalisme percaya bahwa demokrasi, dengan budaya toleransi, diplomasi, dan penghormatan terhadap hukum internasional, mendorong perdamaian dan kerja sama internasional.

Neoliberalisme: Peran Institusi Internasional

Neoliberalisme, sebagai cabang pemikiran dalam hubungan internasional, menawarkan pandangan yang lebih realistis tentang kerja sama dan tatanan dunia dibandingkan dengan liberalisme klasik. Meskipun mengakui sifat anarkis dari sistem internasional, neoliberalisme tetap percaya bahwa kerja sama dan institusi internasional penting untuk mencapai stabilitas dan kesejahteraan global. Neoliberalisme menekankan peran institusi internasional dalam mengurangi ketidakpastian, membangun kepercayaan, dan menciptakan tatanan dunia yang lebih adil.

Tokoh pemikir neoliberalisme

1. Robert Keohane

Dalam karyanya "After Hegemony" (1984), berpendapat bahwa institusi internasional memainkan peran penting dalam mempromosikan kerja sama internasional dan menciptakan tatanan dunia yang lebih stabil. Dia percaya bahwa institusi internasional dapat membantu negara-negara untuk menyelesaikan konflik, membangun kepercayaan, dan menciptakan norma-norma internasional.

2.  Joseph Nye

Soft power yaitu pengaruh yang didasarkan pada budaya, nilai-nilai, dan ideologi, merupakan faktor penting dalam hubungan internasional. Nye percaya bahwa negara-negara dapat menggunakan soft power untuk mempromosikan kerja sama dan mencapai tujuan nasional mereka.

3.  Kenneth Waltz

Karyanya "Theory of International Politics" (1979), memberikan kontribusi penting dalam memahami sistem internasional yang anarkis dan peran kekuatan dalam hubungan antar negara. Karyanya membantu membentuk dasar pemikiran neoliberalisme, yang mengakui anarki sebagai realitas sistem internasional namun tetap menekankan pentingnya kerja sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun