Mohon tunggu...
Cindy Citra Adelia Agustin
Cindy Citra Adelia Agustin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Yogyakarta University of Technology

Hallo I'm Citra, I love cooking, baking and traveling of course 🤭 and yaaa I really really like nature 🌾

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Realisme, Neorealisme, Liberalisme, dan Neoliberalisme dalam Hubungan Internasional

13 Oktober 2024   23:51 Diperbarui: 14 Oktober 2024   03:49 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

2. Liberalisme klasik menekankan pentingnya kerja sama internasional dan institusi internasional, tetapi kurang spesifik tentang bagaimana institusi tersebut bekerja. Neoliberalisme lebih menekankan peran institusi internasional dalam menciptakan tatanan dunia yang lebih stabil dan adil, dengan fokus pada peran mereka dalam mengurangi ketidakpastian, membangun kepercayaan, dan menciptakan norma-norma internasional.

Persamaan 

1. Liberalisme klasik maupun neoliberalisme mengakui pentingnya kerja sama internasional untuk mencapai tujuan bersama dan menciptakan tatanan dunia yang lebih damai dan adil.

2. Liberalisme klasik maupun neoliberalisme menekankan pentingnya interdependensi ekonomi dan sosial antara negara-negara sebagai faktor yang mendorong kerja sama.

3. Liberalisme klasik dan neoliberalisme cenderung mendukung demokrasi sebagai bentuk pemerintahan terbaik yang dapat mempromosikan perdamaian dan kerja sama internasional.

Meskipun memiliki perbedaan yang signifikan, keempat aliran pemikiran ini memiliki beberapa kesamaan. Mereka semua mengakui pentingnya negara sebagai aktor utama dalam hubungan internasional dan mengakui sifat anarkis dari sistem internasional. Namun, mereka memiliki pandangan yang berbeda tentang anarki dan peran kekuatan dalam hubungan antar negara.

Perbedaan utama terletak pada pandangan mereka tentang sifat manusia, peran institusi internasional, dan kemungkinan kerja sama internasional.  Realisme dan neorealisme cenderung lebih pesimis tentang kerja sama internasional dan menekankan pentingnya kekuatan, sementara liberalisme dan neoliberalisme lebih optimis tentang kerja sama dan menekankan peran institusi internasional dalam menciptakan tatanan dunia yang lebih damai dan adil.

Realisme, neorealisme, liberalisme, dan neoliberalisme menawarkan perspektif yang berbeda tentang hubungan internasional.  Tidak ada satu pun aliran yang dapat memberikan penjelasan lengkap tentang kompleksitas hubungan antar negara.  Memahami berbagai perspektif ini penting untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang hubungan internasional dan untuk mengembangkan solusi yang efektif untuk tantangan global.  

Meskipun terdapat perbedaan, keempat aliran ini menunjukkan bahwa hubungan internasional adalah bidang studi yang dinamis dan terus berkembang, dengan para pemikir terus berdebat tentang sifat dan masa depan tatanan dunia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun