Cantik ya Allah!
Jika saja aku bisa menjaga diriku dengan baik mungkin nasibku secantik barisan rumput itu.
Menyegarkan. Diberi senyuman orang-orang setiap hari.
Sementara sekarang.
Tidak ada satupun manusia sudi memperhatikan Dru.
Dru yang lusuh, mata panda yang tidak pernah bisa hilang. Baju yang sdh bladus dan mungkin sedikit bauk arena sudah tidak ada lagi keinginan Dru untuk bersolek, mempercantik dan merawat badannya sendiri.
Dru biarkan semuanya mengembang.
Buat apa buang-buang waktu untuk mempercantik diri jika hanya dirinya sendiri yang sanggup mencintainya.
Dru kembali mengajak dirinya tertidur.
Kebisingan-kebisingan yang Dru dengar perlahan menjauh.
Dru kembali terlelap.
Jam satu siang.
Dru sampai juga di Stasiun Balapan.
Dru bergegas mencari toilet untuk sekadar membersihkan muka kucelnya.
Perut sudah mulai berbunyi, tapi karena sampai hotel saja belum, Dru segera bergegas mencari pintu keluar stasiun.
Ah, jam sibuk para ojol.