Mahal sekali tarif Gocarnya.
Lagipula beberapa tahun lalu seingat Dru, di sini hanya ada armada yg ada di sekitat Stasiun.
Akhirnya setelah memastikan jarak tempuh dan keterbatasan rupiah.
Dru memilih untuk berjalan kaki menuju hotel.
Tidak jauh.
Hanya 45 menit saja. Dan Dru sudah sampai di meja resepsionis.
Sedikit berkaca di depan lobby hotel.
Dru mengurungkan check in siang itu. Rasanya kesendirian selama seminggu di dalam hotel ini tidak akan menjadi obat Dru untuk kembali berbahagia.
Dru memutuskan mencari mushola terlebih dahulu.
Jam Dzuhur akan segera habis.
Dibersihkannya semua sela-sela jari dan kuku yang kotor itu.
Dibasuh mukanya dengan pelan
Kemudian,
Ya Allah. Aku bersujud pada-MU
Jika satu atau dua menit ke depan. Satu atau dua tatapan mataku, satu atau dua pemikiranku, satu atau dua bisikanku adalah  baik untukku, berikan kemudahan.
Dru yang sudah putus asa dengan segala kehampaan harapan.
Perlahan menggeserkan doanya. Tidak lagi berdoa tentang Bram, tidaklagi berdoa tentang sandaran bahu dan tidak lagi berdoa tentang manusia di depannya ketika bersujud.
Kali ini, di dalam hati yang paling dalam