Mohon tunggu...
Cika
Cika Mohon Tunggu... Tutor - ...

No me gusta estar triste . Pecinta "Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang" #WARKOP DKI . Suka menjadi pekerja tanpa melewati titik kodrat wanita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hanya Doaku yang Dapat Berdoa Untukku

20 Oktober 2024   00:19 Diperbarui: 20 Oktober 2024   00:27 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bram adalah manusiaa pelengkap hingga akhirnya Dru menyadari bahwa Manusia itu hakikatnya adalah menipu.

Dru mulai memahami setiap guratan senyum, tatapan mata, sunggingan bibir dan Gerakan kegelisahan yang disampaikan tangan ketika beradu.

Gerbong Dru ada di paling ujung rangkaian kereta.

Ya Namanya juga kelas ekonomi. Yang penting sampai!

Dru rapikan kopernya. Digenggamnya Walkman yang dulu setia menemani Dru kemanapun pergi.

Ah, sial. Kenapa kasetnya Cuma satu.

Membosankan harus mendengarkan Seberapa Pantas berapa kali sampai nanti tiba di statsiun balapan.

Matahari mulai menyorot dan menyapa Dru.

Dru yang sudah terlalu lelah tidak bergeming. Matahari tak kehabisan akal. Dia geser sedikit posisinya agar cahaya panasnya tepat di muka Dru.

Dru menggeliat.

Matanya tertuju pada barisan rumah-rumah kecil di antara sawah yang masih hijau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun