Mohon tunggu...
Cika
Cika Mohon Tunggu... Tutor - ...

No me gusta estar triste . Pecinta "Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang" #WARKOP DKI . Suka menjadi pekerja tanpa melewati titik kodrat wanita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Drama Karma Mama

16 April 2020   09:57 Diperbarui: 16 April 2020   16:44 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
image : pixabay.com

 Bu Shinta diam. Tatapannya dia alihkan pada Hardi.

"Sejak saat itu, aku sebut terus Shinta sebagai anak setan yang menjadi terbujuk setan hingga akhirnya dia simpan benih anak setan lainnya. Shinta sempat dirawat di rumah sakit jiwa. Dia tak sanggup menaggung malu. Hingga akhirnya Hardi lahir dan aku titipkan pada teman lamaku di Wates."

"Maksud nenek?"

"Iya, Hardi menjadi laki-laki baik. Ibu tak mau pertemukan Hardi dan Shinta, ibu takut Shinta kembali kalap, kembali meluap amarah dan melukai Hardi. Maka ketika Hardi di sini, tanpa ijin ibumu, nenek ijinkan kalian menikah. Kalian manusia baik. Menikahlah"

Aku tak sanggup berkata apa-apa, apakah aku yang menjadi penyambung? Atau justu Hardi yang menyebabkan semua kembali tersambung? Atau Tuhan punya maksud lain untuk memutus rantai gila dan kebencian Bu Shinta?

Akan kutempuh perjalanaku, baik atau buruk, Tuhan sang sutradara.

#Bandung, 16 April

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun