"Mba...aku cari temanku"
"Nggeh mas, kamar nomor berapa"
"Aduh aku lupa, tadi lo yang pakai rok batik, baju putih bawa koper abu-abu. Dia harusnya meeting tapi sepertinya dia dalam kesulitan"
"Nggeh mas, meeting di ruang mana ya"
"Oh, aku tahu bukan kamar tapi ruang meeting. Tolong antar aku ke ruang meeting!"
"Maaf mas, hari ini Ruang Meeting tidak ada yang menggunakan karena kami sedang memperbaiki seluruh AC di ruangan meeting."
"Ah lama kamu, sini-sini lihat CCTV!"
"Nggeh mas, kalau kepepet begini, saya bisa perlihatkan dibantu security ya"
"Aduh cepet dong, keburu mati teman saya."
Mba Resepsionis dan Pak Security perlihatkan CCTV, karena berlum terlalu lama maka Bang Jali bisa segera mengenali Bu Shinta.Â
Kamar 303, terlihat CCTV menelusuri Bu Shinta.
Tok tok tok...
Tok tok tok..
Dor dor dor...
Bang Jali menggedor kamar, terdengar sayup suara perempuan berjuang menyelamatkan diri. Atas ijin Pak Security akhirnya Bang Jali meminta mendobrak pintunya.
Pintu terbuka, dan terlihat Bu Shinta sudah berdarah-darah kena pecahan gelas dari "welcome drink", baju putihnya sobek dan rok batiknya menjadi berenda-renda
Terlihat jelas paras ayu Bu Shinta berubah menjadi ketakutan sambil kedua tangannya dia silangkan menutupi bra yang sudah hampir terlepas.