"Dan, May?"
"Ya, Ma?"
"Mama bangga padamu yang sudah rela mendanakan koleksi bandomu. Sebagai hadiah, biarlah nanti Mama yang membelikan kamu bando."
"Horeee...Mama baik sekali. Saya sayang Mama," teriak May-may sambil mengecup pipi Mama.
"Sudah, sudah, Mama sedang menyetir nih," protes Mama, pura-pura marah.
"Eh, kita sudah sampai. Kamu nanti turun di lobi ya, Mama akan parkirkan dulu mobil ini. Lalu kamu langsung ke salon langganan kita dan langsung ambil nomor antrian supaya cepat. Pasti ramai."
"Beres, Ma."
(bersambung ke #4)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H