Mohon tunggu...
Chuang Bali
Chuang Bali Mohon Tunggu... Wiraswasta - Orang Biasa yang Bercita-cita Luar Biasa

Anggota klub JoJoBa (Jomblo-Jomblo Bahagia :D ) Pemilik toko daring serba ada Toko Ugahari di Tokopedia.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Jomblo: Bukan (Kisah) Cinta Biasa #2

25 Juli 2022   22:02 Diperbarui: 25 Juli 2022   22:02 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

+++

RS KITA. Megah dan mengesankan. Putih bersih di mana-mana, dengan senyum para perawatnya, cantik-cantik. Tapi seberapa pun menyenangkan sebuah RS, siapakah orang waras yang ingin berlama-lama tinggal di sini? Jika bisa, kita semua amat sangat ingin menjauhkan kehidupan kita dari tempat ini, ya kan? Karena menderita sakit adalah salah satu dari sekian banyak penderitaan yang ingin sekali kita hindari. Andai sungguh ada Jin botol seperti milik si Aladin, dan si Jin benar mahakuasa mengabulkan 3 permintaan apa pun, Jomblo bayangkan dia pasti akan meminta 3 hal ini:

1) kesehatan yang prima sampai akhir hayat,

2) rejeki yang banyak supaya bisa hidup berkecukupan dan berdana, dan

3) minta lagi 3 kesempatan untuk mengajukan permintaan lainnya, hehehehe....

Tapi sayangnya, itu hanyalah khayalan belaka. Karena menderita sakit tak terelakkan. Begitu kita lahir, saat itu pula kita harus menerima sakit, menua, dan kematian sebagai satu paket dengan kelahiran.

Untunglah, Papa baik-baik saja. Hanya menderita patah tulang di lengan kirinya. Pak Kus sopir Papa bahkan hanya menderita lecet-lecet dan sudah dari awal diperbolehkan pulang. Rupanya kecelakaan terjadi karena Pak Kus kaget ketika mendadak ada seekor kucing yang menyeberang jalan. Dia berusaha menghindari menabrak kucing itu dengan membanting stir mobil ke kiri. Akibatnya, mobil menabrak sebatang pohon perindang jalan. Mobil Papa penyok cukup parah, dan kini sudah berada di bengkel untuk diperbaiki.

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya Papa didorong keluar dari ruang UGD untuk diantarkan ke kamarnya karena dokter menyarankan menginap minimal 1 hari. Kebetulan semua biaya ditanggung pihak asuransi, jadi tidak ada masalah bahkan jika harus menginap lebih dari sehari.

Papa sebenarnya menolak duduk di kursi roda. Mama, Jomblo dan May-may bergegas menyongsong. Papa masih saja mengomel.  

"Yang patah tangan saya, kaki masih oke buat dipakai jalan. Apa saya ini sudah pikun atau jompo sampai harus duduk di kursi roda?" omel Papa.

Tapi para suster bersikeras, " Sudahlah, Pak, Ini memang prosedur standar kami, jadi mohon duduklah dengan tenang." Apa boleh buat, biar urusan cepat beres Papa akhirnya diam meski mukanya agak cemberut. Jomblo tersenyum kecil mendengarnya Itu baru Papaku, mandiri dan tidak suka merepotkan orang lain.          

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun