Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Harga-harga Semakin Melambung, Ikat Pinggang Siapa yang Dikencangkan

26 Agustus 2022   22:11 Diperbarui: 28 Agustus 2022   07:05 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Telur menjadi salah satu bahan pangan yang turun mengalami kenaikan| (KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA)

Atur strategi

Salah satu tips adalah mengatur strategi pengeluaran, misalnya untuk kendaraan pribadi karena berpotensi memperbesar nilai pengeluaran sebaiknya dialihkan ke kendaraan angkutan umum atau dengan sepeda motor. 

Frekuensi mobilitas dikurangi, hanya untuk yang sangat penting saja. Begitu juga misalnya untuk urusan makan mengapa tidak mencoba memasak sendiri dan membawa bekal makan siang dari rumah saat bekerja? Bisa lebih hemat dan lebih bersih. Terus pemakaian listrik dan air diatur sehemat dan seirit mungkin.

Nah, lagi-lagi kebanyakan dari orang-orang yang kesulitan ini, sebelumnya memang sudah (terpaksa) melakukan hal tersebut di atas, kendaraan mereka cuma punya roda dua keluaran lama yang alhamdulillah mungkin sudah lunas cicilannya. 

Bepergian ke mana-mana sudah nggak sempat, pagi sampai sore di kantor, malam sudah capek terus bisa ke mana?

Soal makan, semuanya masakan istri di rumah, anak sarapan dan bawa bekal ke sekolah, semua makanan dari rumah, terus di kantor makan siangnya di kantin kantor dengan menu mi instan siram atau nasi kotak Rp 10.000-an.

Kalau sudah begini, apalagi yang bisa distrategi-strategikan buat penghematan.

Atur prioritas keluarga

Satu lagi tipsnya yang bikin saya jadi ketawa. Disebutkan bahwa jika sudah punya rencana liburan bersama keluarga ke luar negeri. Anggaran sudah dicicil dengan menabung rutin. Tetapi mengingat kondisi yang sekarang terasa cukup berat. Maka disarankan untuk melihat kembali rencana liburan itu. Apakah harus dibatalkan atau ditunda atau dikemas ulang agar bisa lebih ekonomis.

Nah, disini yang lucu, kebanyakan dari orang-orang yang kesulitan ini, jangankan punya rencana liburan ke luar negeri bersama keluarga. Wong, liburan di rumah saja bersama keluarga hanya diisi dengan tidur-tiduran saja, mau nonton TV tidak bisa, sudah beberapa bulan iuran TV kabel belum dibayar dan akhirnya dicabut sama operatornya, lagian TV-nya juga sementara di sekolahin di pegadaian.

Cari tambahan penghasilan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun