Atur strategi
Salah satu tips adalah mengatur strategi pengeluaran, misalnya untuk kendaraan pribadi karena berpotensi memperbesar nilai pengeluaran sebaiknya dialihkan ke kendaraan angkutan umum atau dengan sepeda motor.Â
Frekuensi mobilitas dikurangi, hanya untuk yang sangat penting saja. Begitu juga misalnya untuk urusan makan mengapa tidak mencoba memasak sendiri dan membawa bekal makan siang dari rumah saat bekerja? Bisa lebih hemat dan lebih bersih. Terus pemakaian listrik dan air diatur sehemat dan seirit mungkin.
Nah, lagi-lagi kebanyakan dari orang-orang yang kesulitan ini, sebelumnya memang sudah (terpaksa) melakukan hal tersebut di atas, kendaraan mereka cuma punya roda dua keluaran lama yang alhamdulillah mungkin sudah lunas cicilannya.Â
Bepergian ke mana-mana sudah nggak sempat, pagi sampai sore di kantor, malam sudah capek terus bisa ke mana?
Soal makan, semuanya masakan istri di rumah, anak sarapan dan bawa bekal ke sekolah, semua makanan dari rumah, terus di kantor makan siangnya di kantin kantor dengan menu mi instan siram atau nasi kotak Rp 10.000-an.
Kalau sudah begini, apalagi yang bisa distrategi-strategikan buat penghematan.
Atur prioritas keluarga
Satu lagi tipsnya yang bikin saya jadi ketawa. Disebutkan bahwa jika sudah punya rencana liburan bersama keluarga ke luar negeri. Anggaran sudah dicicil dengan menabung rutin. Tetapi mengingat kondisi yang sekarang terasa cukup berat. Maka disarankan untuk melihat kembali rencana liburan itu. Apakah harus dibatalkan atau ditunda atau dikemas ulang agar bisa lebih ekonomis.
Nah, disini yang lucu, kebanyakan dari orang-orang yang kesulitan ini, jangankan punya rencana liburan ke luar negeri bersama keluarga. Wong, liburan di rumah saja bersama keluarga hanya diisi dengan tidur-tiduran saja, mau nonton TV tidak bisa, sudah beberapa bulan iuran TV kabel belum dibayar dan akhirnya dicabut sama operatornya, lagian TV-nya juga sementara di sekolahin di pegadaian.
Cari tambahan penghasilan