"Helm yang mana, Mbak? Perasaan helm Winnie dipakai buat ke sini deh." Winnie memandang temannya. Temannya itu mengangguk.
"Helm baby pink dengan gambar love yang unyu." Aku mencoba mengingatkan. "Bukannya tadi kamu berangkat sekolahnya diantar mas Elang?"
Winnie tertawa terbahak-bahak. "Mbak Elok lucu deh. Sejak kapan Winnie suka pakai pink? Helm Winnie warna ijo. Sejak kapan juga mas Elang mau nganterin aku sekolah?"
Elang mundur beberapa langkah lalu membuat gerakan tutup mulut pada Winnie. Dia bahkan menyuruh Winnie segera pergi.
"Trus helm siapa dong itu?" tanyaku makin nggak ngerti. Jangan bilang kalau itu punya Jesi.
"Kali aja mas Elang memang khusus beli buat titik-titik." Winnie menggoda Elang yang makin panik memberi kode mengusir.
"Buat?"
"Winnie pergi dulu ya, Mbak. Tuh mas Elang udah ngasi kode mulu." Winnie berlari kencang meninggalkan aku yang masih penasaran.
Aku menoleh dan mendapati Elang melakukan gerakan yang aneh. "Pegal nih, gara-gara terlalu semangat lempar bola basket."
"Apa maksudnya Winnie?" tanyaku dengan kening berkerut.Â
Elang tidak mau menjawab, dia malah mengajak pulang. Pasti Elang menyembunyikan sesuatu.