Kami tertawa bersama, ketika kami berdendang bersama lagu2 rohani dari hp ku, dan belajar melafalkan kata2 untukku.
Kami pun tertawa bersama, ketika aku belajar membaca dari Alkitab, sangat perlahan, seperti sewaktu ibuku mengajarkan aku membaca ketika aku duduk di bangku TK tahun 1974 lalu.
Siang itu, bapak ibu memesan makanan dari restoran di luar dn kami makan bersama.
Bapak ibu melayaniku dengan sangat baik. Aku ingin mulai belajar mandiri, dan mereka berusaha hanya membantu seminim mungkin, supaya aku berusaha sediri dahulu. Jika aku tidak bisa, barulah mereka akan full membantuku.
Makan siangku masih berupa bubur. Bukan, bukan bubur, tetapi nasi yang lembek. Dengan lauk pauk lengkap 4 sehat 5 sempurna. Tetapi, dengagn berbagai pantangan yang harus aku patuhi.
Aku agak sedikit heran, sangat berbeda dengan menu makananku di San Francisco, yang seakan aku diperbolehkan makan apapun ayng aku mau, asal dihabiskan. Hamburger berat, sop woton dri restoran Chinese Food di luar rumah sakit. Atau bakmi goreng Vietnam!
Sepertinya tidak ada pantang untukku.
Tetapi, bagaimana dengan di Jakarta?
Sepertinya, nanti aku tanyakan kepada dokter2ku. Apa yang bisa aku makan dan apa yang tidak bisa aku makan. Dan, mengapa juga menu makananku sangat berbeda antara di San Francisco dan di Jakarta?
Hahahaha ......
Walau aku "sakit" dan tidak bisa berbicara serta tidak bisa bergerak, otakku tetap saja Christie yang banyak kompen tenang apapun, dan yang banyak bertanya jika aku penasaran dengan kira2 kenyataannya .....