Aku bernyanyi2 terus sambil belajar berkata2. Tidak mudah! Sama sekali tidak mudah untuk melafalkannya. Seperti seorang bayi yang mulai belajar berbicara .....
Sekitar jam 9.00 pagi, keua orng tuaku datang.
Aku kangen kepada mereka, karena semalam tidak sempat banyak bicara. Mereka memelukku. Dan mereka menemaniku seharian di hari pertama. Aku senang sekali dan mereka menumbuhkan sebuah semangat untuk.
Mereka sudah tua, mereka sudah berumur diatas 70 tahun. Kasihan mereka, jika mereka harus melayaniku yang sudah cacat, dan jika mereka harus membiayai anak2ku yang masih duduk di kelas SD dan SMP, waktu itu.
Mereka sudah melayaniku sejak aku kecil dan sudah membiayaiku sejak kecil sampai lulus S2. Jadi, tidak seharusnyalah mereka melayaniku dan anak2ku dan membiayai nakku dalam pendidikan mereka!
Mataku merah mengembang .....
"Bapak dan ibu, aku akan berusaha untuk cepat pulih, ya!Â
Aku akan tetap berusaha untuk mandiri dan akan bekerja lagi. Bapak dan ibu tidak usah kawatir. Aku hanya butuh dukungan full dari bapak dan ibu, serta anak2ku saja. Dan, aku akan bangkit, SEGERA!"
Bapak dan ibu tidak menunjukkan kesedihan sama sekali, entah karena memang mereka sudah kuat dengan keadaanku ini, atau mereka justru menyembunyikan kesedihan mereka, supaya aku tidak semakin dropt.
Mereka banyak berbicara yang menyenangkan. Tentang perkembangagn anak2ku setelah mereka pulang ke Jakarta dank u diringgal di San Francisco, sekitar 16 hari. Tentang keadaan di rumah, dengan ketika-adanya aku disana, dan bagaimana anak2ku begitu mengerti keadaan ibunya, yaitu aku, dengan keadaanku saat itu.
Aku mengerti dengan jelas sekali, apa yang mereka katakana, walau aku tetap "menjawabnya" dengan gumaman seperti alien.