Ditambah dengan ngototnya aku untuk mengahsilkan pudi2 uang jika aku mampu menyelesaikan proyek2ku. Dan itu adalah untuk masa depan anak2ku, secara mantan ku tidak memberikan dana sepeserpun untukku dan anak2ku.
Aku, seperti seekor harimau betina dengan 2orang anak, yang akan mengaum jika orang2 itu atau lingkunganku menggangguku dan anak2kuMenjadikan aku memang benar2 kasar!
Dan, aku pun dijauhi oleh banyak orang. Terutama teman2 perempuanku.
Teman2ku 99% adalah lelaki, yang biasanya nyaman denan aku yang bisa langsung mengamuk atau berubah menjadi kasar, jika mereka menggangguku. Dan, jika selesai, semuanya akan baik2 saja.
Aku pun sama sekali tdak peduli, tetai itu membuat karakterku memang menjadi kasar.
Tetapi, saat itu, aku merasa hatiku melembut.
Ketika dulu, jika aku inginkan sesuatu, aku harus mendapatkannya, dan harus mendapatkannya, dan aku akan mendapatkannya dengan perfeksionis, tetapi saat ini, saat aku sudah tidak bisa melakukan apa2 lagi, bagaimana aku bisa ngotot, apalagi perfeksionist?
Dari situ, aku mulai belajar tentang apa itu berserah ....
Karena, yang aku rasakan adalah, tanpa seseorang, aku sama sekali tidak bisa apa2! Tidak bisa! Aku harus tahu diri. Aku harus "membungkukan" tubuhku untuk memina tolong membantuku. Jadi, bagaimana ak bisa sombong?
Bisa dibantu saja, aku akan sangat bersykur, dan mungkin hasilnya tidak sesuai dengan keinginanku, tetapi aku mendapatkannya. Sekali lagi, jadi bagaimana aku bisa minta sebuah ke-perfeksionisme-an?
Aku perlahan beajar untuk terus tersenyum, membungkukan tubuhku untuk berterima kasih, atau  bersabar untuk menunggu seseorang yang bisa membantuku.