Dia mengoleskan mentega di sisi satu roti bakarku, dan sisi lainnya dia oleskan selai. Ada 4 buah roti bakar besar. Yang satu lagi, dia juga mengoleskan mentega dan tuna mayonaie nya diletakan di sisi yang berbeda, ditambah slice keju. Serta potongan2 ham panggang.
Dia juga mengupas telur rebusnya, memberi sedikit garam. Dia juga mengaduk susu dan the dengan gula sedikit, dan diberikannya untukku. Aku mnerinya dengan tangan kiriku, mencoba meminumnya, etetapi aku belum mampu .....
Tangan kiriku ternyata belum mampu bergerak seperti tangan kananku, sewaktu masih sehat. Aku belum pernah memakai tangan kiriku untuk "bekerja", tangan kananku saja yang terbiasa "bekerja".
Tetapi, sepertinya bukan tangan kananku yang lumpuh saja yang harus diterapi tetapi, tangan kiriku pun harus diterapi, begitu pikirku.
Suster itu membantuku. Dia yang memegang cngkir susu dan aku berusaha untuk melakukannya sendir dengan bantuannya. Sedikit demi sedikit, suster melepaskan tangannya satu persatu, untuk hanya tangan kiriku sendiri yang menahan cankir itu.
Dan, aku tersenyum lebar! Aku bisa! Aku mulai bisa mengankat sendiri!
Suster itu mengangkat jempolnya kearahku.
Lalu, aku berusaha mengankat gelas jus untuk kuminum.
Susah. Tangan kiriku bergetar. Suster siap untuk membantuku. Tetapi aku mau sendiri. Perlahan, bolak balik aku letakkan lagi di atas meja, takut tumpah, akhirnya aku bisa mengangkat gelas jus itu dan menempelkan ke bibirku.
Ahhhhhh ....... Berhasil!Â
Aku merasa senang. Aku memang. Aku tidak mau menyerah! Aku bisa!