Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tiga Hati untuk Satu Cinta

1 Januari 2022   15:45 Diperbarui: 1 Januari 2022   15:54 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ratih kemudian menyeretku, persis seperti menyeret kasur ke kamarnya yang persis bersebelahan dengan kamar pijet si om tadi.

Sesampai di dalam kamar, Ratih kemudian mengunci pintu. Suara "klik" dari anak kunci itu nyaris membuat jantungku copot!

"Enggak ah, yuk kita keluar aja yuk, ada si om, gak enak atuh." kataku sambil merai handel pintu.

"Santai bae bro." kata Ratih sambil meraih lenganku. "Ini Aldo, kenalan dulu dong." Kata Ratih sambil menunjukkan sebuah boneka buaya bermata besar kepadaku. Jadi si Aldo ini memang benar-benar "buaya darat."

Aku tadinya sudah ingin menyebut "hai" sembari menyalam tangan si Aldo ini, ketika Ratih tiba-tiba menyumpal mulutku dengan mulutnya.

Aku terkesiap, "Duh Gusti, apakah Ratih ingin memperkosaku?" Ratih kemudian memepetku ke tembok kamar. Aku seketika melayang ke angkasa. Bumi tiba-tiba behenti berputar pada porosnya, membuat sang waktu juga menghentikan langkah. "Duh Gusti!" Aku hanya bisa memejamkan mata sembari menikmati keseruan yang ada.

Beberapa waktu kemudian aku merasa napas Ratih berdengus di telinga kiriku, membuatku merinding.  Lewat telinga kanan yang menempel rapat ke tembok, sayup-sayup aku juga mendengar rintihan suara bapak Ratih, "Turun dikit bi, turun dikit, nah. Eh ke kanan lagi, nah itu dia! Aduh enak banget bi"

Duh Gusti, kedua anak beranak ini sama-sama terdengar merintih di kedua telingaku...

(Bersambung)


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun