Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Fenomena Mudik ala Najwa Shihab hingga Pool Test ala Dahlan Iskan

4 Mei 2020   01:32 Diperbarui: 4 Mei 2020   01:29 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Najwa Shihab, sumber: indozone.id

Prinsip "Bad news is a good news" rupanya sudah terlanjur mendarah daging dalam dunia jurnalisme tanah air sat ini. "Berita" pun sekarang dikemas dengan konsep ala "sinetron."

Penggiringan opini oleh pewawancara menjadi hal yang lumrah. Pewawancara itu pun tanpa merasa malu tega "meminjam tangan" dengan mengutip opini (secara parsial) dari orang-orang yang berseberangan dengan narasumber untuk memojokkan sinarasumber tadi.

Sebaliknya bagi beberapa orang tertentu, media wawancara justru dipakai untuk "mengeluarkan isi perutnya." Wawancara tidak lagi menjadi media informasi berguna bagi masyarakat, melainkan menjadi ajang sumpah serapah, pelampiasan sakit hati atau balas dendam.

Beberapa televisi memang sengaja mendesain acara-acara "wawancara" seperti ini untuk mencari makan. Kedua belah pihak memang sama-sama cuan. Media dapat rating bagus, sedangkan narasumber sontak menjadi pahlawan bagi kaum "halu..."

***

Ilustrasi Dahlan Iskan, sumber: disway.id
Ilustrasi Dahlan Iskan, sumber: disway.id
Dahlan Iskan lewat laman www.disway.id, menjelaskan ide Pool test Covid-19 Hafidz ini secara gamblang.

Secara teoritis, Pool test Hafidz ini adalah ide luar biasa terutama menyangkut pemangkasan biaya swab test Covid-19 yang sangat mahal itu.

Penulis bukanlah ahli virologi yang mengerti tentang virus. Tetapi ada hal yang mengganggu pemikiran penulis yang fakir ilmu ini mengenai sampel mukus dari setiap individu itu.

Yang pertama tentu saja "sampel mukus orang satu RT" dimasukkan ke dalam satu VTM (Virus Transfer Medium) lalu setelah itu dimasukkan reagen, dan kemudian keluar hasilnya setelah beberapa hari. Ide ini revolusioner betul.

Penulis tidak tahu apakah swab test kit itu bisa membaca "tanpa tersesat" mukus orang satu RT yang bisa saja adalah campuran dari beberapa jenis penyakit mulai dari Campak, TB, virus Meningitis, Cytomegalovirus, EBV hingga Hepatitis misalnya.

Yang kedua adalah sampel mukus kedua, yang menjadi sampel cadangan seandainya ditemukan positif Covid-19 pada tes pertama dari satu RT tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun