Mohon tunggu...
Chatarina Komala
Chatarina Komala Mohon Tunggu... Tenaga Lepas -

“We write to taste life twice, in the moment and in retrospect.” ― Anaïs Nin

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Detik

9 Februari 2011   18:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:45 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku mendengarkan penjelasannya.

Dia menengokmu sebentar, " Belum terlalu terlambat, kan ?"

Aku tersenyum puas, meskipun saat aku melihat kau, mungkin itu sudah lebih dari enam ratus gerakanmu yang baru saja kulewatkan.

"Kok saya telepon nggak bisa ?" Sambil mempersilakannya masuk, aku menanyakan hal yang terus - terusan membuat gusar sedari tadi.

"Handphone saya mati, sekaligus ketinggalan karena tadi buru - buru," Dia menyunggingkan senyum malu padaku. Buru - buru? Ternyata dia masih orang yang selalu konsisten.

" Saya ambilkan minum yah.." Tawarku ringan. "Mau minum apa ?"

Dia menggeleng. "Nggak usah repot - repot, nanti kita malah pulang terlalu malam, mendingan kita langsung berangkat sekarang, yah.."

Aku mengeryitkan keningku. "Hahaha..kamu kira saya masih umur berapa ? tunggu disini sebentar yah, saya ambilkan minum.."

Aku berjalan memunggunginya. Ada senyum kecil tersemat di wajahku. Senyuman hasil penepatan janji yang sudah aku tahan - tahan sedari kedatangannya. Aku senang. Mungkin lebih dari rasa senang. Bahagia mungkin. Entahlah, bahkan kata 'bahagia' mungkin tidak bakalan cukup untuk menggambarkan bagaimana perasaanku akan kedatangannya kali ini, bukan ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun