Mohon tunggu...
Chatarina Komala
Chatarina Komala Mohon Tunggu... Tenaga Lepas -

“We write to taste life twice, in the moment and in retrospect.” ― Anaïs Nin

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Detik

9 Februari 2011   18:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:45 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku menyudahi semuanya. Dia benar - benar tidak datang.

Mungkin saja dia lupa (Toh, kedatangannya kali ini cuma untuk hal sepele yang sebetulnya tidak pantas diperhitungkan bagi orang sesibuk dia)

***

Suara sepeda motor empat tak terasa berada di depan rumahku. Suara yang tidak kukenali. Dan bahkan sangat berbeda dengan suara sepeda motor miliknya. Huh..dia lagi. Dia tidak akan datang bukan ? Kenapa masih mengharapkannya ?

Ketukan pelan mengalir dari depan pintu.

Aku membukanya. Mataku tidak mempercayai apa yang sudah kulihat.

Tampak dia disana. Tersenyum tidak enak. Sementara aku mendadak sumringah kegirangan tak karuan.

Dia jadi datang!

Dia menepati perkataannya kemarin.

Terlihat ada bulir-bulir keringat menyeruak dari sisi - sisi rambutnya yang membasah. Mataku menyipit, meminta penjelasan.

"Maaf.." Katanya singkat. " Tadi ban motor saya pecah di jalan, jadi saya pakai motor kakak saya dulu,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun