Aku menyudahi semuanya. Dia benar - benar tidak datang.
Mungkin saja dia lupa (Toh, kedatangannya kali ini cuma untuk hal sepele yang sebetulnya tidak pantas diperhitungkan bagi orang sesibuk dia)
***
Suara sepeda motor empat tak terasa berada di depan rumahku. Suara yang tidak kukenali. Dan bahkan sangat berbeda dengan suara sepeda motor miliknya. Huh..dia lagi. Dia tidak akan datang bukan ? Kenapa masih mengharapkannya ?
Ketukan pelan mengalir dari depan pintu.
Aku membukanya. Mataku tidak mempercayai apa yang sudah kulihat.
Tampak dia disana. Tersenyum tidak enak. Sementara aku mendadak sumringah kegirangan tak karuan.
Dia jadi datang!
Dia menepati perkataannya kemarin.
Terlihat ada bulir-bulir keringat menyeruak dari sisi - sisi rambutnya yang membasah. Mataku menyipit, meminta penjelasan.
"Maaf.." Katanya singkat. " Tadi ban motor saya pecah di jalan, jadi saya pakai motor kakak saya dulu,"